BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Makan dan minum adalah kebutuhan pokok manusia. Setiap hari kita makan dan minum supaya kita mempunyai energi untuk beraktivitas. Idelnya
menurut teori, manusia perlu makan 3 kali sehari untuk memenuhi kebutuhan
gizinya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan
sesuai perkembangan zaman. Islam merupakan salah satu agama yang ada di dunia.
Islam selalu mengatur aspek kehidupan manusia dalam sehari-hari. Islam pun
mengajarkan apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang sebaiknya tidak dilakukan
ketika makan dan minum.
Banyak dari kita yang memiliki kebiasaan makan atau minum sambil berdiri,
bahkan terkadang banyak pesta pernikahan yang menyediakan sedikit kursi bagi
para tamunya. Banyak juga kalangan yang mengadakan
acara dengan menyajikan hidangan secara standing party. Adab makan dan minum
merupakan hal penting dan dilakukan berulang-ulang setiap harinya. Dengan demikian tata cara dalam makan dan minum harus
dilakukan dengan benar, baik dilakukan sendiri, keluarga ataupun dengan
teman-teman. Tidak makan dan minum sambil berdiri adalah salah satu adab makan
dan minum yang sudah dikenal dalam islam, akan tetapi sampai saat ini masih
banyak yang melupakan adab ini, bahkan hampir tidak dilakukan lagi.
Seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir
manusia, adab ini sering di pandang biasa bahkan di sepelekan. Sebagian besar manusia tidak
menyadari tentang adab makan dan minum yang benar meski ada yang sudah mengetahui. Tetapi masih banyak yang tidak menerapkannya, padahal
adab makan dan minum yang benar ini berdampak baik untuk kesehatan.
Penerapan
makan dan minum yang baik sebaiknya dilakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan mencegah terjadinya bahaya bagi kesehatan. Banyak bahaya-bahaya yang akan terjadi jika kita makan
dan minum sambil berdiri.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Mengapa
kita tidak diperbolehkan makan dan minum sambil berdiri?
2. Apa pengaruh
makan dan minum sambil berdiri bagi kesehatan?
3. Bagaimana
pandangan Islam melakukan makan dan minum sambil berdiri?
4.
Bagaimana adab makan dan minum yang benar?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui
mengapa tidak diperbolehkan makan dan minum sambil berdiri
2.
Untuk mengetahui
pengaruh makan dan minum sambil
berdiri bagi kesehatan
3.
Untuk mengetahui
pandangan islam mengenai makan dan
minum sambil berdiri
4.
Untuk mengetahui adab
makan dan minum yang benar
1.4 Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan dapat bermanfaat
bagi penulis dan juga pembaca makalah ini.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
Makan dan minum sambil berdiri selain
kurang sopan, juga kurang sehat bagi sistem pencernaan kita. Makan dan minum
sambil berdiri akan membuat makanan dan minuman tersebut akan langsung masuk ke
usus. Bila ini sering terjadi maka bisa menimbulkan disfungsi pencernaan.
Beberapa
situasi memang membuat kita terpaksa untuk makan sambil berdiri, misalnya
ketika kita sedang berada di sebuah acara standing party yang tidak
memungkinkan kita untuk duduk. Tapi sebaiknya usahakan untuk mencari tempat
duduk untuk makan karena makan dengan posisi duduk lebih menyehatkan.
Makan dengan
posisi duduk akan memungkinan makanan dan minuman yang kita telan mengalami
penyaringan terlebih dahulu oleh sfringer yang terbuka dan tertutup secara
otomatis. Tapi hal ini tidak terjadi ketika kita makan dan minum sambil berdiri
sehingga makanan dan minuman langsung masuk ke dalam usus.Selain penyerapan
nutrisi yang tidak sempurna, kebiasaan makan sambil berdiri bisa menimbulkan
masalah pada ginjal. (Dr.
Abdurrazzaq Al-Kailani)
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Sebab
Manusia pada saat berdiri ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam
pusat saraf sedang bekerja keras supaya mampu mempertahankan semua otot pada
tubuhnya sehingga bisa berdiri stabil dan dengan sempurna. Ini merupakan kerja
yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara
bersamaan yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan
syarat terpenting pada saat makan dan minum. Ketenangan ini hanya bisa dihasilkan
pada saat duduk, dimana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang,
sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum
dengan cara cepat.
3.2 Pengaruh
Air
minum yang masuk dengan cara minum sambil duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer
adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos
penyaringan yang berada di
ginjal. Jika
kita minum berdiri, air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung
kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disaluran
ureter. Karena
banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter, hal ini bisa menyebabkan penyakit
kristal ginjal. Salah
satu penyakit ginjal yang berbahaya.
Makanan dan minuman yang disantap
pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh
reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan
endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan
tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang
parah untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan
pingsan atau mati mendadak.
Bila seseorang makan sambil berdiri akan terjadi reflux asam
lambung, asam lambung akan naik ke esofagus dan membuat sel-sel kerongkongan
teriritasi. Hal ini
dikarenakan pH asam lambung yang sangat asam (pHnya 1-2,5). Hal ini ditandai
dengan gejala panas terbakar yang menyesak di dada. Bila kita tetap bandel
membiasakan makan minum sambil berdiri dalam jangka waktu panjang , iritasi
sel-sel kerongkongan ini akan berakumulasi menyebabkan kanker saluran esofagus.
Lambung memang dapat mengembang enam kali lipat saat diisi
sampai benar-benar penuh. Makin banyak makanan yang tertampung di lambung,
lambung harus kerja ekstra keras mengeluarkan asam lambung lebih banyak. Kebiasaan
berbaring atau tidur segera setelah makan ini sama bahayanya dengan makan minum
sambil berdiri yakni iritasi sel kerongkongan yang mengundang kanker esofagus
dalam jangka panjang. Makan
dan minum sambil duduk itu lebih sopan, aman dan menyehatkan bagi pencernaan.
Makan dan minum berdiri secara
terus-menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya
luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada
tempat-tempat yang biasa bebenturan dengan makanan atau minuman yang masuk. Pada saat duduk, apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan
pada dinding usus dengan perlahan dan lambat. Adapun minum sambil berdiri, maka
ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya
dengan keras. Jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan
menyebabkan melar dan jatuhnya usus yang kemudian menyebabkan disfungsi
pencernaan.
3.3 Pandangan Islam
Rasulullah SAW diutus Allah untuk
membawa rahmat bagi semesta alam untuk menyempurnakan akhlak. Sebagaimana makan
dan minum adalah bagian yang penting.
Rasulullah saw bersabda:
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu pula ia berkata,
عن أنس – رضي الله عنه – ، عن النبيِّ – صلى الله عليه
وسلم – : أنه نَهى أن يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِماً . قَالَ قتادة : فَقُلْنَا
لأَنَسٍ : فالأَكْلُ ؟ قَالَ :َلِكَ أَشَرُّ – أَوْ أخْبَثُ – رواه مسلم
Dari
Anas dan Qatadah radhiallaahu ‘anhuma, dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam: “Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri”.
Qotadah berkata: ”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab: “Itu lebih buruk lagi”. (HR. Muslim dan Turmidzi)
Qotadah berkata: ”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab: “Itu lebih buruk lagi”. (HR. Muslim dan Turmidzi)
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا فَمَنْ نَسِىَ فَلْيَسْتَقِئْ
“Janganlah
sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia
lupa maka hendaknya dia muntahkan.” (HR. Muslim)
Sebagaimana
kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan otot pada
tenggorokkan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah, dan
terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan,
dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.
Apabila minum sambil berdiri, seperti
pendapat Ibnul Qoyyim,di samping tidak dapat memberikan
kesegaran pada tubuh secara
optimal juga air yang masuk ke dalam tubuh akan cepat turun ke organ tubuh bagian bawah.
Hal ini dikarenakan air yang dikonsumsi tidak tertampung di dalam maiddah (lambung) yang
nantinya akan dipompa oleh
lever untuk disalurkan ke seluruh organ-organ tubuh. Dengan demikian air tidak akan menyebar
ke organ-organ tubuh yang lain. Padahal menurut ilmu kedokteran tujuh puluh persen dari tubuh
manusia terdiri dari zat
cair. Tulang-tulang
pun mengandung air sebanyak tiga puluh sampai empat puluh persen.
Sebagian besar darah terdiri dari air
dimana terdapat
larutan bahan-bahan selain sel-sel darah. Akibatnya bilamana pembuangan air dari dalam tubuh lebih
besar daripada pemasukannya, terjadilah dehidrasi yaitu kekurangan
zat cair dalam tubuh. Begitu juga kadar air dalam jaringan tubuh diatur dengan tepat. Jika
terdapat selisih
sepuluh persen saja maka gejala-gejala serius akan timbul.
3.4 Adab Makan dan Minum
a)
Memulai makan dengan berdoa
b)
Hendaknya tidak meniup pada
makanan yang masih panas dan tidak memakannya hingga menjadi lebih dingin, hal
ini berlaku pula pada minuman. Apabila hendak bernafas maka lakukanlah di luar
gelas, dan ketika minum hendaknya menjadikan tiga kali tegukan
c)
Hendaknya menghindarkan diri
dari kenyang yang melampaui batas
d)
Makan harus dimulai dengan
mengambil makanan yang letaknya paling dekat dengan kita. Kecuali apabila
makanannya berbeda-beda dan bermacam-macam, maka boleh mengambil yang jauh
e)
Hendaknya
memulai makan dan minum dalam suatu jamuan makan dengan mendahulukan
(mempersilakan mengambil makanan terlebih dahulu) orang-orang yang lebih tua
umurnya atau yang lebih memiliki derajat keutamaan
f)
Ketika makan hendaknya tidak
melihat teman yang lain agar tidak terkesan mengawasi
g)
Hendaknya tidak melakukan sesuatu yang didalam
pandangan manusia dianggap menjijikkan
h)
Hendaklah makan sambil duduk
dan juga menggunakan tangan yang kanan
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
a.
Kebiasaan makan dan minum dengan
berdiri menurut pandangan Islam sendiri sudah dilarang karena memiliki dampak
yang buruk bagi tubuh
b.
Minum sambil berdiri dapat
menyebabkan otot sfinger tidak bekerja akibatnya air minum langsung menuju
kandung kemih dan dalam jangka panjang akan terjadi pengendapan sehingga
menyebabkan pengkristalan.
c.
Makan dan minum sambil berdiri dapat
menyebabkan disfungsi pencernaan dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan
kanker esofagus
d.
Kebiasaan tidur setelah makan sama
halnya dengan makan dan minum dengan berdiri
4.2 Saran
a. Biasakanlah
selalu minum sambil duduk, jangan sambil berdiri agar tidak terjadi gangguan
pada kesehatan kita
b. Biasakan dan
perbanyak minum air putih sesuai kebutuhan yang dianjurkan.
c. Makan dan
minumlah sesuai dengan adab makan dan minum yang baik
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar