Jumat, 26 September 2014

niche ecology lalat


 Nyamuk : Jamil, Anisa.2010. Nyamuk Anopheles. Jakarta:Unimus
Hiswani.2004. Gambaran Penyaklt Dan Vektor Malaria di Indonesia.Sumatra utara:USU digital library
Anies. 2005. Manajemen Berbasis Lingkungan (Solusi Mencegah dan Menanggulangi Penyakit Menular). Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Soviana, Susi dan Upik Kesumawati Hadi. 2003. Hama Pemukiman Indonesia. IPB unit Kajian pengendalian hama pemukiman fakultas kedokteran hewan. Bogor.
Pinjal : Susanti, M. 2001. Infestasi Pinjal Ctenocephalides felis (Siphonaptera : Pulicidae) Pada Kucing Di Bogor. Bogor : IPB

·         Dr. Budiman, Chandra. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Cetakan I. EGC : Jakarta.
·         udiman, Chandra. 2005. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta :Kedokteran EGC.
·         McKenzi, James F. Robert R. Pinger. dan Jerome E. Kotecki. 2007. Kesehatan Masyarakat Suatu Pengantar Edisi 4. Jakarta : Kedokteran EGC.
·         Mubarak, Wahid Iqbal dan Chayatin Nurul. 2009. ILmu Kesehatan Masyrakat : Teori dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika.
·         SoemiratSlamet Juli. 2009. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Universitas   Gadjah Mada University.
·         Sumantri, Arif. 2010. Kesehatan Lingkungan dan Perspektif Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

·         Widoyono. 2008. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, danPemberantasannya. Jakarta : Erlangga.

·         Ir. Pracaya, 1991. Hama dan Penyakit Tanaman. Salatiga : Penebar
Swadaya
·         Sembel, Dantje T. 2008. Entomologi Kedokteran . Yogyakarta : Andi
·          

LALAT

Lalat adalah jenis serangga yang berasal dari subordo Cyclorrapha ordo Diptera
Lalat adalah salah satu jenis serangga peengganggu dan sebagai serangga penular penyakit terhadap kesehatan manusia yang dapat menyebabkan brbagai penyakit.
©      Habitat
Lalat memiliki habitat yang berbeda antara tahap pradewasa dengan tahap dewasa. Tahap pradewasa memilih habitat yang cukup banyak bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi (penguraian), misalnya sampah organik dan basah. Tahap dewasa juga menyukai sampah organik, hanya daerah jelajahnya yang luas. Sehingga dapat memasuki rumah atau tempat manusia beraktivitas. Kedua perbedaan habitat ini menyebabkan kehidupan tahap pradewasa tidak bersaing dengan kehidupan tahap dewasa. Karena tanpa persaingan, maka lalat dapat berkembang dengan optimal.
©      Niche ecology
Ekologi lalat, menjelaskan kebiasaan sebagai pembawa kuman penyakit 
Serta memberikan kesempatan untuk perencanaan pengendaliannya. 
Lalat dewasa aktif pada siang hari (makan dan kawin). 
Malam hari lalat akan istirahat, (ada yang beradaptasi pada cahaya lampu).
©      Predator
Kumbang,kutu, lebah
©      Makanan
Pada kondisi alami makanan lalat sangat bervariasi. 
Lalat makan segala macam makanan dan ekskresi manusia, sampah, 
termasuk gula & kotoran binatang
.
Karena struktur mulut (menjilat dan menghisap),
Makanan harus berbentuk cair atau mudah terlarut oleh air liur. 
Makanan cair akan dihisap, (padat di basahi air liur, setelah larut diminum). 
©      Tempat istirahat
Pada siang hari (apabila tidak aktif makan) lalat istirahat di lantai, 
dinding, atap, dan permukaan interior lain.
Di luar rumah, istirahat di tanah, pagar, dinding, tangga, 
sampah kaleng, jemuran pakaian, rumput dan vegetasi. 

Pada malam hari, lalat umumnya tidak aktif.
Sebagai tempat istirahat: atap & bbrp bangunan yang terdapat di atas. 

Apabila temperatur pada waktu malam cukup tinggi,
lalat istirahat di luar rumah: pada pagar, kawat jemuran, kabel listrik, rumput, vegetasi dan tanaman (hampir sama pada siang hari).
Tempat perlindungan dari angin, umumnya istirahat di atas tanah,
tetapi sangat jarang di atas 5 meter
         Pd waktu hinggap lalat mengeluarkan ludah dan tinja (titik2 hitam) tanda utk mengenali tempat
         Tempat istirahat adalah di dekat makanan dan tempat berbiak, serta terlindung dari sinar terik matahari
Suhu lingkungan, kelembaban udara dan curah hujan adalah komponen cuaca yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas makhluk hidup di alam. Siklus hidup serangga dan khususnya lalat sangat dipengaruhi oleh cuaca. Meskipun lalat lebih banyak hidup di daerah permukiman, tahap hidup pradewasa lebih banyak hidup bebas di alam. Larva lalat amat rentan terhadap kelembaban udara, suhu udara yang menyimpang, dan curah hujan yang berlebihan
NYAMUK
Nyamuk Anopheles sp adalah adalah nyamuk vektor penyakit malaria. Nyamuk Anopheles memiliki tubuh yang langsing dan 6 kaki panjang dan memiliki sayap yang bersisik.
©      Habitat
Anopheles sp mempunyai habitat pada tempat-tempat air yang tidak mengalir, air yang tenang atau sedikit mengalir seperti sawah, di air payau, di tempat yang terlindung matahari dan ada juga yang mendapat
sinar matahri langsung.
©      Niche ecology
Hanya nyamuk betina yang sering menghisap darah nyamukAnopheles sering menghisap darah diluar rumah dan suka menggigit diwaktu senja sampai dini hari (Eksofagik) serta mempunyai jarak terbang sejauh 1,6 Km sampai dengan 2 Km. Waktu antara nyamuk menghisap darah yang mengandung Gametosit sampai mengandung sporozoit dalam kelenjar liurnya, disebut masa tunasekstrinsik. Sporozoit adalah bentuk infektif.
©      Predator













©      Makanan
·                     Nyamuk anopheles pada umumnya aktif mencari darah pada waktu malarn hari. Lebih senang menghisap darah orang daripada binatang
©      Tempat istirahat
Nyamuk ini biasanya hinggap di daerah-daerah yang lembab, seperti di pinggir-pinggir parit, tebing sungai, dekat air yang selalu basah dan lembab (Hiswani, 2004).
Tempat istirahat An. balabacencis pada pagi hari umumnya di lubang seresah yang lembab dan teduh, Di luar rumah tempat istirahat An. maculatus adalah di pinggiran sungai-sungai kecil dan di tanah yang lembab. Perilaku istirahat nyamuk An. sundaicus ini biasanya hinggap di dinding-dinding rumah penduduk (Hiswani, 2004).
a) Suhu
Nyamuk adalah binatang berdarah dingin sehingga proses metabolisme dan siklus kehidupannya tergantung pada suhu lingkungan, tidak dapat mengatur suhu tubuhnya sendiri terhadap perubahan-perubahan di luar tubuhnya. Nyamuk dapat bertahan hidup pada suhu rendah tetapi proses metabolismenya menurun bahkan terhenti bila suhu turun sampai suhu kritis. Pada suhu yang lebih tinggi dari 35 ºC, juga mengalami perubahan. Suhu rata-rata optimum untuk pertumbuhan nyamuk 25º – 27ºC. Toleransi suhu tergantung pada species nyamuknya, species nyamuk tidak tahan pada suhu 5º – 6ºC (Harijanto, 2000).
Kecepatan perkembangan nyamuk tergantung dari kecepatan metabolisme yang sebagian diatur oleh suhu seperti lamanya masa pra dewasa, kecepatan pencernaan darah yang dihisap, pematangan dari indung telur, frekuensi mengambil makanan atau mengigit berbeda-beda menurut suhu (Harijanto, 2000).
b) Kelembaban
Kelembaban yang rendah memperpendek umur nyamuk. Tingkat kelembaban 60 % merupakan batas paling rendah untuk memungkinkan hidup nyamuk. Kelembaban juga berpengaruh terhadap kemampuan terbang nyamuk. Badan nyamuk yang kecil mempunyai permukaan yang besar oleh karena sistem pernapasan dengan trachea. Pada waktu terbang, nyamuk memerlukan oksigen lebih banyak sehingga trachea terbuka. Dengan demikian penguapan air dari tubuh nyamuk menjadi lebih besar. Untuk mempertahankan cadangan air dalam tubuh dari penguapan, maka jarak terbang nyamuk terbatas. Kelembaban udara menjadi faktor yang mengatur cara hidup nyamuk, beradaptasi pada keadaan kelembaban yang tinggi dan pada suatu ekosistem kepulauan atau ekosistem hutan. Pada kelembaban yang lebih tinggi nyamuk menjadi lebih aktif dan lebih sering menggigit (Harijanto, 2000).

 Perilaku pada waktu hinggap dan beristirahat
Nyamuk Anopheles lebih suka hinggap di batang-batang rumput, di alam atau luar rumah (Eksofilik) yaitu tempat-tempat lembab, terlindung dari sinar matahari, gelap.

TIKUS
binatang pengerat, termasuk suku Muridae, merupakan hama yg mendatangkan kerugian, baik di rumah maupun di sawah, berbulu, berekor panjang, pd rahangnya terdapat sepasang gigi seri berbentuk pahat, umumnya berwarna hitam dan kelabu, tetapi ada juga yg berwarna putih (
©      Habitat
Habitat tikus biasanya di tanggul irigasi primer, sekitar pekarangan, got,
semak, dan tepi rawa. Seluruh aktifitas hidup tikus di dalam rumah, tutup sela-sela dinding dapur, almari, gudang, kantor, pasar, selokan,sawah, dll.
©      Niche ecology
Indera penciuman tikus yang tajam dapat dimanfaatkan oleh manusia
untuk menarik atau mengusir tikus dari suatu tempat. Salah satu contoh, untuk
menarik tikus jantan dapat digunakan bahan kimia (attractant). Bahan kimia ini
dapat dibuat dari senyawa kimia sintetis yang mirip dengan senyawa yang
dikeluarkan oleh tikus betina pada saat berahi
©      Predator
Kucing, ular, burung hantu
©      Makanan
akan memakan apa saja yang mereka temukan di dalam rumah, mulai dari roti, mie instant, kue, keju, daging, biji-bijian, beras, dan lain-lain. Disamping itu tikus juga menyukai ubi kayu, ubi jalar, tebu dan kelapa. Pada dasamya makanan tikus adalah karbohidrat. Namun adakalanya dijumpai tikus memakan serangga, siput, bangkai ikan dan makanan hewan lain. makan dari sisa makanan manusia dan dari sampah-sampah yang berasal dari mana saja.
©      Tempat istirahat
Tikus bisa juga menggali didalam tanah hingga membuat lubang semacam gua rahasia menuju rumah sebagai tempat istirahat. Bisa juga melalui atap rumah tetangga.


PINJAL
Pinjal adalah parasit jenis serangga yang tidak bersayap. alah satu parasit yang paling sering ditemui pada hewan kesayangan baik anjing maupun kucing. 
©      Habitat
Habitat pinjal adalah inangnya terutama binatang peliharaan  seperti kucing, tikus, dan anjing

©      Niche ecology
Suhu dan Kelembaban Perkembangan setiap jenis pinjal mempunyai variasi musiman yang berbeda-beda. Udara yang kering mempunyai pengaruh yang tidak menguntungkan bagi kelangsungan hidup pinjal. Suhu dalam sarang tikus lebuh tinggi selama musim dingin dan lebih tendah selama musim panas daripada suhu luar. Suhu didalm dan diluar sarang memperlihtkan bahwa suhu didalam sarang cncerung berbalik dengan suhu luar.
©      Predator
Semut dan kumbang kecil
©      Makanan
Makanan larva pinjal terdiri dari bahan-bahan organic yang ada disekitarnya, seperti darah yang dikeluarkan melalui organ ekskresi pinjal (anus), bahan organic yang kaya akan protein dan vitamin B. Bila bahan-bahan makanan tersebut terpenuhi, maka larva pinjal akan tumbuh secara maksimum.
Pinjal, baik jantan maupun betina merupakan serangga penghisap darahPinjal akan sering menghisap darah di musim panas daripada musim penghujan atau dingin, karena di musim panas pinjal cepat kehilangan air dari tubuhnya

©      Tempat istirahat
Tempat tidur, hewan peliharaan, kasur, selimut, daerah berkarpet, dan prabotan yg sering dikunjungi oleh phwan peliharaan.

Ir. Pracaya, 1991. Hama dan Penyakit Tanaman. Salatiga : Penebar
Swadaya
Sembel, Dantje T. 2008. Entomologi Kedokteran . Yogyakarta : Andi


KECOA
Kecoa adalah salah satu insekta yang termasuk ordo Ortopthera (bersayap dua) dengan sayap yang didepan menutupi sayap yang dibelakang dan melipat seperti kertas.
Seranga ini sangat dekat kehidupannya dengan manusia, menyukai bangunan yang hangat, lembab dan banyak terdapat makanan, Hidupnya berkelompok, dapat terbang, aktif pada malam hari seperti di dapur, di tempat penyimpanan makanan, sampah, saluran-saluran air kotor, umumnya menghindari cahaya, siang hari bersembunyi di tempat gelap dan sering bersemnbunyi dicela-cela. Serangga ini dikatakan pengganggu karena mereka biasa hidup ditempat kotor dan dalam keadaan terganggu mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap

©      Habitat
Banyak spesies kecoa di seluruh dunia, beberapa diantaranya berada di dalam rumah dan sering didapatkan di restoran, hotel, rumah sakit, gudang, kantor dan perpustakaan.

©      Niche
Kecoa mempunyai peranan yang cukup penting dalam penularan penyakit. Peranan tersebut antara lain :
Ø  Sebagai vector mekanik bagi beberapa mikro organisme patogen.
Ø  Sebagai inang perantara bagi beberapa spesies cacing.
Ø  Menyebabkan timbulnya reaksi-reaksi alergi seperti dermatitis, gatal-gatal dan pembengkakan kelopak mata

©      Predator
Kucing

©      Makanan
Kecoa memakan semua makanan yang dikonsumsi oleh manusia, terutama makanan yang mengandung gula dan lemak, seperti susu, keju, daging, kue, biji-bijian, gula dan coklat. Mereka juga menyenagi karton, tumpukan buku, lem katu, darah, ekskreta, dan sputum.
 sepatu, darah, dahak, dll
©      Tempat istirahat

empat yang dipilih sebagai tempat tinggal kecoa memiliki beberapa karakteristik :
1.    Banyak terdapat bahan organik, seperti makanan, kertas, tekstil, wol, darah, ekstreta, sputum dan bahan berlemak.
2.    Lembab seperti kamar mandi, kamar WC, tempat cucian alat dapur, dan makanan minuman.
3.    Gelap dan redup.


Secara keseluruhan kehadiran kecoa sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ketersediaan makanan, suhu, kelembaban, dan kondisi sanitasi. Dari keenam jenis umpan yang diujikan baik di rumah tinggal maupun di laboratorium, selai kacang tanah merupakan umpan yang paling dipilih oleh kecoa . Kamar mandi menunjukkan tingkat sanitasi rendah sehingga ditemukan jumlah kecoa dan tingkat konsumsi umpan yang tinggi. Umumnya kecoa aktif pada suhu 26-28 °C dengan kelembaban relatif sekitar 85-90% .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar