Konsep
Sakit
Konsep tentang sakit secara
berangsur telah mengalami perubahan seiring dengan adanya evolusi peradaban
manusia. Awalnya berasal dari 'kedokteran primitif' yang mengandung aspek-aspek
mistis-magis dan supranatural menjadi konsep yang lebih modern yaitu konsep
penyakit dengan faktor sebab musabab yang majemuk. Meskipun telah mengalami
kemajuan tetapi dalam kenyataannya masih banyak masyarakat yang mempercayai
konsep kedokteran primitif yang banyak mengandung aspek mistis dan supranatural
sehingga tidak jarang menyebabkan persoalan dalam menerapkan cara-cara modern
dalam mengendalikan berbagai masalah penyakit dalam masyarakat.
Masyarakat dan pengobat tradisional menganut dua
konsep penyebab sakit, yaitu: Naturalistik dan Personalistik. Penyebab bersifat
Naturalistik yaitu seseorang menderita sakit akibat pengaruh lingkungan,
makanan (salah makan), kebiasaan hidup, ketidak seimbangan dalam tubuh,
termasuk juga kepercayaan panas dingin seperti masuk angin dan penyakit bawaan.
Sedangkan konsep Personalistik menganggap munculnya penyakit
(illness) disebabkan oleh intervensi suatu agen aktif yang dapat berupa makhluk
bukan manusia (hantu, roh, leluhur atau roh jahat), atau makhluk manusia
(tukang sihir, tukang tenung). Menelusuri nilai budaya, misalnya mengenai
pengenalan kusta dan cara perawatannya. Kusta telah dikenal oleh etnik Makasar
sejak lama. Adanya istilah kaddala sikuyu (kusta kepiting) dan kaddala
massolong (kusta yang lumer), merupakan ungkapan yang mendukung bahwa kusta
secara endemik telah berada dalam waktu yang lama di tengah-tengah masyarakat
tersebut.
Berikut ada beberapa definisi
sakit atau penyakit:
1. Menurut Webster, penyakit adalah kondisi tidak nyaman, perubahan dari badan
manusia yang mengganggu penampilan fungsi-fungsi vitalnya.
2. Menurut Oxford English Dictionary, peyakit merupakan kondisi dari badan
atau sebagian dari organ-organnya dimana fungsi-fungsinya terganggu atau
menyimpang.
3. Secara ekologis, penyakit dapat dianggap sebagai kegagalan penyesuaian dari
organisme manusia terhadap lingkungannya.
4. Menurut Zaidin Ali, keadaan yang mengganggu keseimbangan status kesehatan biologis,
psikologis, sosial dan spiritual yang mengakibatkan gangguan fungsi tubuh,
produktivitas dan kemandirian individu baik secara keseluruhan maupun
sebagian.
Dari beberapa definisi diatas
sebenarnya tidak menentukan kriteria kapan penyakit mulai dan kapan penyakit
berakhir karena dianggap sifatnya dinamis tidak tetap atau statis.
Seseorang tidak akan selalu dalam keadaan sehat karena menurut WHO konsep
sehat dan sakit itu sering kali dianggap komplementer satu dengan lainnya.
Misalnya kondisi seseorang 60% sehat berarti 40% kondisinya adalah sakit.
Hubungan sehat, sakit dan penyakit seperti :
- Hasil interaksi seseorang
dengan lingkungan
-Sebagai manifestasi keberhasilan/kegagalan
dalam berdaptasi dengan lingkungan
-Gangguan kesehatan : ketidakseimbangan
antara faktor : Host-Agent-Environment.
Sakit dan Perilaku Sakit
Sakit adalah keadaan dimana fisik,
emosional, intelektual, sosial, dan perkembangannya terganggu. Bukan hanya keadaan dimana terjadi proses penyakit. Oleh karena
itu sakit tidak sama dengan penyakit, sebagai
contoh :
- Seseorang dengan penyakit leukemia yang
sedang menjalani pengobatan mungkin akan mampu berfungsi seperti biasanya.
- Sedangkan dengan seseorang dengan penyakit
kanker payudara yang sedang mempersiapkan
diri untuk menjalani operasi mungkin akan merasakan akibatnya pada dimensi
lain, selain dimensi fisik.
Perilaku sakit merupakan perilaku
orang sakit yang meliputi: cara seseorang memantau tubuhnya ; mendefinisikan
dan mengintrerprestasikan ; gejala yang dialami; melakukan upaya penyembuhan
dan penggunaan sistem
pelayanan kesehatan.
Sudarti (1987)
menggambarkan secara deskriptif persepsi masyarakat beberapa daerah di
Indonesia mengenai sakit dan penyakit; masyarakat menganggap bahwa sakit adalah
keadaan individu mengalami serangkaian gangguan fisik yang menimbulkan rasa
tidak nyaman. Anak yang sakit ditandai dengan tingkah laku rewel, sering
menangis dan tidak nafsu makan. Orang dewasa dianggap sakit jika lesu, tidak
dapat bekerja, kehilangan nafsu makan, atau "kantong kering" (tidak
punya uang). Selanjutnya masyarakat menggolongkan penyebab sakit ke dalam 3
bagian yaitu :
1. Karena
pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadap tubuh manusia
2. Makanan yang
diklasifikasikan ke dalam makanan panas dan dingin.
3. Supranatural
(roh, guna-guna, setan dan lain-lain.). Untuk mengobati sakit yang termasuk
dalam golongan pertama dan ke dua, dapat digunakan obat-obatan, ramuan-ramuan,
pijat, kerok, pantangan makan, dan bantuan tenaga kesehatan. Untuk penyebab
sakit yang ke tiga harus dimintakan bantuan dukun, kyai dan lain-lain.
Sedangkan menurut Suchman tahapan sakit terbagi menjadi 5 tahap yaitu :
a. Tahap Transisi
: individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh ; merasa dirinya tidak sehat
/ merasa timbulnya berbagai gejala merasa adanya bahaya.
Mempunyai 3
aspek :
- Fisik : nyeri, panas tinggi.
- Kognitif : interprestasi terhadap gejala.
- Respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.
Konsultasi dengan orang terdekat : gejala perasaan, kadang-kadang mencoba pengobatan dirumah.
- Fisik : nyeri, panas tinggi.
- Kognitif : interprestasi terhadap gejala.
- Respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.
Konsultasi dengan orang terdekat : gejala perasaan, kadang-kadang mencoba pengobatan dirumah.
b.Tahap asumsi
terhadap peran sakit
Penerimaan terhadap sakit.
1. Individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman : menghasilkan peran sakit.
2. Mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain, mengobati sendiri, mengikuti nasehat teman / keluarga.
Penerimaan terhadap sakit.
1. Individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman : menghasilkan peran sakit.
2. Mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain, mengobati sendiri, mengikuti nasehat teman / keluarga.
Akhir dari tahap ini dapat ditentukan bahwa gejala telah berubah dan
merasa lebih buruk. Individu masih mencari penegasan dari keluarga tentang
sakitnya. Rencana pengobatan dipenuhi / dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman.
c.Tahap kontak
dengan pelayanan kesehatan
- Individu yang sakit : meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri
- 3 tipe informasi :
1. Validasi keadaan sakit.
2. Penjelasan tentang gejala yang tidak dimengerti.
3. Keyakinan bahwa mereka akan baik.
- Jika tidak ada gejala : individu mempersepsikan dirinya sembuh, jika ada gejala kembali pada posisi kesehatan.
- Individu yang sakit : meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri
- 3 tipe informasi :
1. Validasi keadaan sakit.
2. Penjelasan tentang gejala yang tidak dimengerti.
3. Keyakinan bahwa mereka akan baik.
- Jika tidak ada gejala : individu mempersepsikan dirinya sembuh, jika ada gejala kembali pada posisi kesehatan.
d. Tahap
ketergantungan
Jika profesi kesehatan menvalidasi (menetapkan) bahwa seseorang sakit : menjadi pasien yany tergantungan untuk memperoleh bantuan.
Setiap orang mempunyai ketergantungan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.
* Mengkaji kebutuhan ketergantungan pasien di kaitkan dengan tahap perkembangan.
Jika profesi kesehatan menvalidasi (menetapkan) bahwa seseorang sakit : menjadi pasien yany tergantungan untuk memperoleh bantuan.
Setiap orang mempunyai ketergantungan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.
* Mengkaji kebutuhan ketergantungan pasien di kaitkan dengan tahap perkembangan.
* Support terhadap perilaku pasien yang mengarah pada kemandirian.
e. Tahap
Penyembuhan
1.Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali pada kondisi sebelum sakit
1.Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali pada kondisi sebelum sakit
2. Kesiapan fungsi sosial
3. Member pasien untuk berfungsi dengan meningkatkan kemandirian
4. Memberikan harapan dan support.
Batasan Sakit dan Penyakit
Disease adalah gangguan dan penyimpangan dari struktur dan fungsi
organ-organ tubuh.
Illness adalah bagaimana seseorang
mengartikan dan menerima arti tentang penyakit yang di deritanya.
Sickness adalah perilaku yang muncul dari diri orang tersebut sebagai tanggapan
pengetiannya terhadap penyakitnya (illness ).
Proses Perjalanan Penyakit
a) Fase sebelum orang
sakit/
Pre-patogenesis
Yang ditandai dengan adanya
keseimbangan antara agen (kuman penyakit, bahan berbahaya), host/tubuh orang
dan lingkungan. Secara
terus menerus berinteraksi dengan Agent ( penyebab ) dengan lingkungannya
b) Fase orang
mulai sakit/
Patogenesis
Agent masuk tubuh manusia, agent
mulai bersarang & berkembang biak secara evolusi ( inkubasi), penderita
tampak sehat meskipun ada perubahan jaringan dan fungsi-fungsinya, gejala klinis belum nyata, bisa terdeteksi dengan alat penunjang
medis ( lab, serologis, dll), perubahan jaringan dan fungsi secara nyata disebut Clinical Horison, kronis, kematian.
Daur Penyakit (
Disease Cycle )
Dalam konsep yang klasik pada umumnya penyakit
menular ditandai dengan perjalanan penyakit yang melalui tahap-tahap atau daur
sebagai berikut :
1. Incubation perode atau masa inkubasi adalah rentang waktu antara
masuknya agent penyakit menular kedalam tubuh sampai munculnya tanda-tanda dan
gejala yang nyata secara klinis dari penyakit tersebut.
2. Prodromal periode adalah waktu yang relatif pendek yang dimulai dengan
tanda-tanda dan gejala yang idak terlalu khas seperti sakit kepala,demam dan
sebagainya. Diagnosa secara klinis belum dapat ditegakkan secara pasti karena
tanda-tanda dan gejalanya belum khas.
3. Fastigium adalah keadaan dimana penderita sudah jelas penyakitnya.
Tanda-tanda dan gejalanya biasanya sudah jelas dan diagnosa klinisnya sudah
dapat ditegakkan.
4. Defervescence adalah keadaan dimana badan sudah mulai merasa lebih
baik.
5. Convalescence adalah masa pemulihan atau penyembuhan walaupun tubuh
seseorang mungkin masih mengandung bibit penyakit atau kuman yang bersangkutan.
6. Defection adalah keadaan dimana penderita sudah sembuh dari
penyakitnya tapi seseorang itu mengalami kelainan yang berbentuk cacat yang
menetap dan mungkin memerlukan tindakan rehabilitasi fisik,mental atau sosialnya.
Spektrum
Penyakit
Merupakan kondisi berat ringannya penyakit yang
dapat dialami seseorang maupun kelompok masyarakat pada suatu waktu.
Dalam hal ini dapat ditemukan kasus-kasus penyakit yang samar-samar dan
tidak jelas yang dalam kondisi sub-klinis biasanya sukar dikenali atau
didiagnosa, dapat ditemukan kasus-kasus yang kondisi penyakitnya sudah berat
sampai fatal.
Pola Penyakit
Pola penyakit biasanya diartikan untuk
menggambarkan berbagai macam atau kelompok penyakit yang dalam suatu waktu
dominan sebagai penyebab kematian utama dalam suatu masyarakat atau kelompok
penduduk dalam wilayah tertentu.
Jenis penyakit atau penyebab kematian memang
sangat banyak dimana diferensiasinya telah mengalami perbaikan dan pembaharuan
rata-rata tiap 10 tahun sekali yang dissesuaikan juga dengan kemajuan teknologi
kedokteran dan kesehatan yang semakin maju dari waktu ke waktu. Pola penyakit
yang dimaksud disini tidak untuk semua jenis penyakit tadi, tapi umumnya hanya
akan mengambil 5-10 jenis penyakit yang memegang peranan paling besar sebagai
penyebab kematian dalam suatu periode dari suatu kelompok masyarakat tertentu
atau wilayah tertentu.
Daftar Pustaka
Potter, A. Patricia dan Anne Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
Soemanto, Wasty. 2006. Psiokologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
B.,Budioro.2006.Pengantar
Ilmu Kesehatan Masyarakat.Semarang: Undip Press
http://yuniawan.blog.unair.ac.id/files/2008/03/sehatsakit.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar