Jumat, 26 September 2014

terminologi


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Manusia sepanjang hidupnya tidak pernah terlapas dari kehidupan organisasi. Mulai dari lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga, meningkat ke RT, RW, sampai pada tempat di mana orang tersebut bekarja, misalnya di suatu perusahaan atau pemerintahan yang memberikan suatu penghasilan untuk menghidupi dan membangun keluarganya. Bahkan di tingkat yang lebih luas lagi yaitu negara dan dunia. Lebih tegas dapat dikatakan bahwa selagi manusia itu ada maka organisasi ada sesuai dengan perkembangan zamannya. Jadi manusia merupakan bagian dari organisasi.
Ilmu organisasi merupakan ilmu yang penting dimiliki, karena dalam kehidupan kita tidak lepas dari organisasi. Di mulai dari lingkungan yang sederhana dari keluarga, hingga struktur yang rumit seperti organisasi pemerintahan. (Suwarto,1996)
Organisasi merupakan kumpulan orang-orang. Mereka saling berinteraksi satu sama lain, saling bekerja sama untuk mencapai tujuan, dengan membawa perilaku masing-masing. Dimulai dari tingkat individu, kelompok dan organisasi, perilaku tersebut akan sangat membawa dampak bagi dinamika dan perkembangan suatu organisasi. Dampak yang timbul bisa berupa dampak positif yang akan membawa kemajuan bagi organisasi, dan dampak negatif yang akan berpengaruh buruk bagi organisasi.(Suwarto,1996)
      Organisasi diciptakan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan, dan pada saat yang sama manusia juga membutukan organisasi untuk mengembangkan dirinya. Oleh sebab itu antara organisasi dengan manusia memiliki hubungankan yang saling membutuhkan dan menguntungkan. Untuk itu perlu mempelajari perilaku organisasi agar bisa mengurangi dampak negatif yang mungkin muncul. Perilaku Keorganisasian merupakan bidang studi yang mempelajari tentang interaksi manusia dalam organisasi, meliputi studi secara sistimatis tentang prilaku, struktur dan proses dalam Organisasi. (Sriatmi , 2011)
Suatu organisasi dapat dikatakan berhasil atau sukses jika organisasi tersebut telah mencapai tujuannya. Organisasi dapat berjalan dengan baik jika adanya manajemen yang baik, manajemen sendiri adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Dengan manajemen yang tepat akan dapat mengkoordinasikan pekerjaan masing-masing anggota organsasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi menjaga perhatianya pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak efisienan dan konflik-konflik yang merusak sehingga tujuan organisasi dapat terwujud tanpa terjadi suatu penyimpangan. (Makmur Khasani, 2012)

1.2 Tujuan
Tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui dasar managemen organisasi yang baik dan benar. Sedangkan tujuan khusus makalah ini adalah :
a.    Untuk mengetahui definisi dari organisasi besertan ruang lingkupnya
b.    Untuk mengetahui objek kajian dan kegunaan managemen
c.    Untuk mengetahui bentuk-bentuk dan struktur organisasi
d.    Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing bentuk dan struktur organisasi
e.    Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam organisasi
f.     Untuk mengetahui budaya dalam organisasi

1.3 Manfaat
     Manfaat dari makalah Terminologi Organisasi Managemen ini adalah agar mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dasar dalam organisasi managemen yang meliputi pengertiannya,ruang lingkup,objek kajian dan kegunaan,bentuk dan struktur organisasi serta kelebihan dan kekurangannya,prinsip organisasi,dan budaya organisasi.
























BAB II ISI

2.1 Pengertian
Terminologi (bahasaLatin: terminus) atau peristilahan adalah ilmu tentang istilah dan penggunaannya. Istilah adalah kata dan gabungan kata yang digunakan dalam konteks tertentu. Kajian terminologi antara lain mencakup pembentukannya serta kaitan istilah dengan suatu budaya.
      Beberapa definisi organisasi menurut para ahli:
1.    Menurut Sondang P. Siagian: organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian sesuatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapatseorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.
2.    Menurut Dwight Waldo: organisasi adalah struktur antara hubungan pribadi berdasarkan wewenang formal (formal authority) dan kebiasaan dalam sistem administrasi.
3.    Menurut James D. Money: organisasi adalah segi formal daripada administrasi sekaligus mesin daripada administrasi serta saluran melewati mana segala rencana serta policy dilaksanakan. Organisasi adalah frame work daripada setiap bentuk kerja sama manusia untuk mencapai tujuan bersama.
4.       Menurut Chester Barnard: Organisasi adalah sistem kegiatan kerja sama dari dua orang atau lebih.

            Berdasarkan definisi organisasi dari beberapa ahli diatas, dapat diketahui bahwa di dalam sebuah organisasi terdapat beberapa unsur yaitu sekelompok atau beberapa orang dan sebuah tujuan yang hendak dicapai. Jadi  bisa disimpulkan bahwa pengertian organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dan memiliki rangkaian hierarki yang bersifat dinamik .

Sedangkan definisi managemen menurut para ahli:
1.    Menurut John D. Millet:  Management is the proces of directing and facilitating the work of peopleorganized in formal group to achive a disered goal. (Manajemen adalah sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang ditentukan).
2.    Menurut A. W. Widjaja: manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengontrolan human and natural resources untuk mencapai yang telah ditentukan lebih dahulu.
3.    Menurut AF Stoner: manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
4.    Menurut Mary Parker Follet: manajemen didefinisikan sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

            Dari beberapa definisi di atas, dapat diketahui bahwa unsur dalam managemen adalah man, materials, machines, methods, money dan market. Dan berdasarkan unsur tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses pelaksanaan yang menggerakan suatu organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama. (Sri Wiludjeng)




2.2 Ruang Lingkup
a.    Lingkungan luar (eksternal)
Terdiri dari:
-          Lingkungan umum, meliputi ekonomi, politik, hukum, sosio kultural (budaya), teknologi, dimensi internasional (seperti globalisasi dan paham ekonomi), dan kondisi lingkungan alam.
-          Lingkungan khusus (tugas), meliputi pemilik (stockholder), customer, klien, pemasok (supplier), pesaing, suplai tenaga kerja, badan pemerintah, lembaga keuangan, media, dan serikat pekerja.
b.    Lingkungan dalam (internal)
Terdiri dari:
-          Manusia (specialized dan manajerial personal).
-          Finansial (sumber, alokasi, dan control dana).
-          Fisik (gedung, kantor, dan lain-lain)
-          Sistem dan teknologi
-          Sistem nilai dan budaya organisasi

2.3 Obyek Kajian dan Kegunaan Manajemen
Fungsi pertama yang akan dilakukan dalam manajemen informasi kesehatan adalah menyangkut perencanaanya. (Budioro,1997) Langkah pertama dalam perencanaan tersebut adalah upaya mengenali masalah dan menentukan prioritasnya. Karena fungsi manajemen adalah sebagai pengelola suatu program, misalnya saja suatu program kesehatan, maka yang pertama kali perlu dilakukan adalah identifikasi terhadap ada tidaknya suatu masalah. Bila benar ada masalah, maka perlu ditelusuri lebih lanjut apa dan dimana persisnya letak hambatan tadi dalam sistem pengelolaan program yang bersangkutan. (Budioro, 1997)
Fungsi-fungsi manajemen seperti P1 (Perencanaan), P2 (Pelaksanaan dan Penggerakan), P3 (Pengarahan, Pengawasan, dan Penilaian). (Budioro, 1997)
Banyak sekali pendapat para ahli mengenai manajemen tersebut sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi-fungsi manajemen itu pada garisnya terdiri dari:
1.    Perencanaan (Planning)
Perencanaan dalam sebuah organisasi adalah suatu proses , dimulai dari identifikasi masalah, perencanaan pemecahan masalah, implementasi (pelaksanaan pemecahan masalah) dan evaluasi. Dari hasil evaluasi tersebut akan muncul masalah-masalah baru, kemudian dari masalah-masalah tersebut dipilih prioritas masalah.
2.    Pengorganisasian(Organizing)
Pengorganisasian adalah mengatur personel atau staf yang ada di dalam institusitersebut agar semua kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana tersebut dapat berjalan dengan baik, yang akhirnya semua tujuan dapat tercapai.
3.    Penyusunan personalia (Staffing)
4.    Pengkoordinasian (Coordinating)
5.    Penyusun anggaran (Budgeting). (Notoatmodjo, 2003)

Selain lima fungsi manajemen diatas, ada juga fungsi manajemen yang lain yaitu pengawasan dan pengarahan.  Tujuan dilakukan pengawasan dan pengarahan adalah agar kegiatan-kegiatan dan orang-orang yang melakukan kegiatan yang telah direncanakan tersebut dapat berjalan dengan baik, dan tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang kemungkinan tidak akan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. (Notoatmodjo, 2003).

Objek kajian manajemen:
1.    Sekumpulan orang
2.    Kerja sama
3.    Tujuan. (slideshare.net, 2013)
Ada tiga objek kajian dalam manajemen yaitu sekumpulan orang, kerja sama, dan tujuan. Maksudnya, dalam mengelola sesuatu, harus ada sekumpulan orang yang berperan sebagai pengelola dan mereka tidak bisa bekerja sendiri-sendiri melainkan harus bekerja sama dalam mencapai sebuah tujuan.

2.4 Sifat – sifat Organisasi
a.     Organisasi sebagai wadah
Organisasi sebagai wadah adalah tempat dimana kegiatan-kegiatan manajemen dijalankan, sebagai wadah organisasi bersifat relatif statis. Setiap organisasi memiliki suatu pola dasar struktur organisasi yang relatif permanen sifatnya.
b.     Organisasi sebagai proses
Sebagai suatu proses sifatnya lebih dinamis dibandingkan dengan organisasi sebagai wadah. Hal ini karena organisasi sebagai proses interaksi menyoroti antar orang-orang atau anggota dalam organisasi.
Organisasi sebagai proses interaksi menimbulkan dua jenis hubungan di dalam organisasi. (Prof.Dr.Sondang P.Siagian, 1986)



2.5  Bentuk-bentuk dan struktur Organisasi, Kelebihan dan kekurangan masing-masing bentuk organisasi
a.    Organisasi garis ( line organization)
Bentuk organisasi garis ini menggambarkan bahwa dalam suatu kegiatan, kekuasaan mengalir dari manajer kebagian bawahnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya kesatuan komando dari atasan ke karyawan bawahannya.

 







-          Kelebihan organisasi garis
·         Terdapat kesatuan perintah, yanki langsung dari atasan kebawahan
·         Bentuk organisasi garis ini sangat sederhana
·         Seorang bawahan hanya memiliki satu atasan saja

-          Kekurangan organisasi garis
·         Kurangnya kerjasama antar masing-masing bagian karena langsung mendapat perintah sendiri-sendiri dari atasan
·         Beban atasan menjadi lebih berat karena memimpin seorang diri
·         Bawahan menjadi kurang inisiatif dalam bekerja karena langsung  mendapat perintah dari atasan
·         Dalam pemilihan pemimpin lebih sulit karena diperlukan pemimpin yang serba bias
b. Organisasi garis dan staf
MANAGER
 
Organisasi staf muncul untuk membantu organisasi garis yang  beban atasannya sangat berat. Staf dalam organisasi ini berperan sebagai pemberi saran, informasi penasehat atau membantu pimpinan dalam menjalankan  tugasnya. Staf tidak memiliki kewenangan untuk memerintah bawahan atau mengambil keputusan langsung. (Prof.Dr. Sondang P.Siagian)
 








-          Kelebihan organisasi garis dan staf
·         Dapat mengurangi tugas atasan yang sangat berat dengan adanya staf
·         Dapat membantu kerja pimpinan dengan memberikan saran dan pertimbangan

-          Kekurangan
·         Jika staf melakukan kesalahan seperti memerintah karyawan secara langsung,  maka akan menimbulkan adanya suatu konflik antara staf dan karyawan
·         Adanya kecenderungan pemimpin lebih bergatung pada staf
·         Memerlukan tambahan biaya karena bertambahnya jumlah pekerja

c.    Organisasi fungsional
Organisasi fungsional ini lebih spesifik dari organisasi garis. Organisasi ini memiliki beberapa atasan yang masing-masing pimpinan memiliki spesialisasi sendiri misalnya kepala bagian produksi, kepala bagian pemasaran dan kepala bagian keuangan. Jadi seorang pegawai menerima perintah langsung dari atasan sesuai dengan bagiannya.

 






*bagan

K A R Y A W A N
 
 


-          Kelebihan
·         Masing-masing bagian di pegang langsung oleh seorang ahli
·         Tugas seorang manajer lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi tersebut


-          Kekurangan
·         Tidak adanya kesatuan perintah dalam suatu pimpinan dan perintah karena banyaknya atasan
·         Akan menimbulkan perseelisihan antara para pemimpin jika kurang terjadi koordinasi

d.Organisasi komite ( organisasi panitia)
Organisasi komite atau sering disebut panitia adalaha organisasi yang sering mengumpulkan pendapat yang menyangkut berbagai aktifitas perusahaan.
Pada organisasi ini terbentuk untuk menyelesaikan permasalahn yang tidak dapat diselesaikan oleh organisasi yang ada (organisasi formalnya). Jadi, komite ini bersifat sementara, dan akan bubar jika masalah telah selesai.
MANAGER
 
 









-          Kelebihan
·         Menjadi forum untuk saling bertukar pendapat dalam menyelesaikan masalah
·         Keputusan diambil secara bersama
·         Menciptakan koordinasi yang baik antar sesama
·         Meningkatkan pengawasan

-          Kekurangan
·         Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan
·         Keharusan ntuk berkompromi
·         Sering menimbulkan kesimpangsiuran dalam organisasi
e.Organisasi matrik
Organisasi dikatakan matrik jika suatu struktur proyek ditambahkan pada struktur lain, hasilnya adalah berbagai para ahli dari berbagai bagian dalam organisasi tersebut bekerjasama dan membentuk suatu kelompok untuk proyek tersebut. Kelompok tersebut dipimpin oleh seorang manajer proyek yang bertanggungjawab atas proyek secara keseluruhan. (Sri Wiludjeng, 2007)
-          Kelebihan
·         Perusahaan dapat melayani proyek-proyek khusus
·         Berorientasi pada hasil akhir
·         Desentralisasi dalam pengambilan keputusan
·         Penggunaan SDM secara fleksibel
·         Penggunaan sistem pendukung yang efisien
-          Kekurangan
·         Membutuhkan banyak manajer ahli agar efektif
·         Kemungkinan munculnya konflik wewenang dan tanggungjawab dalam organisasi
·         Prinsip kesatuan perintah dilanggar

2.6 Prinsip-prinsip Organisasi
            Prinsip-prinsip organisasi sering disebut dengan azas-azas organisasi.Prinsip atau azas merupakan dasar,pondasi,atau sesuatu kebenaran yang menjadi pokok atau tumpuan berpikir. (Drs.Ig.Wursanto, 2002).
Menurut Prajudi Atmosudirjo (1980, 90),prinsip itu mempunyai dua segi berikut:
1)      Prinsip merupakan pangkal-tolak pikiran untuk memahami suatu tata-hubungan,atau suatu kasus
2)      Prinsip merupakan suatu jalan atau sarana untuk menciptakan suatu tata-hubungan atau kondisi yang kita kehendaki
Dengan demikian yang dimaksud dengan prinsip-prinsip organisasi adalah pondasi yang menjadi pokok dasar atau yang menjadi pangkal-tolak di dalam menggerakkan organisasi. Oleh karena itu organisasi dibangun dan digerakkan di atas pondasi yang berupa prinsip organisasi dan setiap prinsip mengandung suatu kebenaran. (Wursanto, 2002).
Ada beberapa ahli yang memberikan definisi tentang prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi.Masing-masing ahli memberikan perumusan yang berbeda,baik dalam jumlah maupun istilah yang dipergunakan.Beberapa mengemukakannya secara terinci,sementara yang lain memberikan garis besarnya saja. (Wursanto, 2002).
W.Warren Haynes dan Joseph L.Massei, dalam bukunya yang berjudul Management for Business and Industri, dua orang penulis ini menyatakan prinsip-prinsip organisasi ada 4 (empat) macam,yaitu:
1)    Prinsip kesatuan perintah (unity of command)
2)    Prinsip rentangan kendali atau rentangan pengawasan (span of control)
3)    Prinsip pengecualian (the exception principle)
4)     Prinsip hirarki (the scalar principle)
Prajudi Atmosudirjo, dalam bukunya yang berjudul Administrasi dan Management Umum,Prajudi Atmosudirdjo mengemukakan 12 (dua belas) prinsip organisasi,yaitu sebagai berikut:
1)    Prinsip tujuan, yang berarti bahwa organisasi harus mempunyai tujuan
2)    Prinsip pembagian kerja,bahwa dalam organisasi harus ada pembagian kerja dan penugasan kerja yang homogeny
3)     Prinsip perimbangan antara tugas,tanggung jawab dan wewenang
4)    Prinsip pelimpahan kekuasaan harus jelas batas-batasnya
5)     Kesatuan komando,bahwa azas ini menghendaki satu orang satu atasan (the one man chief principle)
6)    Komunikasi untuk mengadakan pertukaran informasi antar instansi yang ada di dalam organisasi
7)    Prinsip pengecekan yang bearrti bahwa setiap pimpinan berkewajiban untuk melakukan pengecekan terhadap pelaksanaan kegiatan
8)    Prinsip kontinuitas yang artinya kegiatan dalam organisasi harus bersifat terus menerus,tidak boleh mandeg dalam keadaan atau situasi yang bagaimanapun
9)    Prinsip saling asuh yang berarti antara unit (lini dengan staff) saling bekerjasama dan menyadari akan kepentingan setiap unit yang ada dalam organisasi.Jangan sampai suatu unit merasa lebih penting daripada unit yang lain
10) Prinsip koordinasi untuk mencegah timbulnya bahaya disintegrasi
11) Prinsip kehayatan yang mencerminkan bahwa organisasi itu hidup atau berhayat
12) Prinsip tahu diri yang berarti bahwa setiap anggota organisasi harus sadar akan tugas dan tanggung jawabnya serta mengetahui posisi masing-masing dalam organisasi
          Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip organisasi yaitu sebagai berikut:
1)    Pembagian kerja
2)    Wewenang dan tanggung jawab
3)    Prinsip disiplin
4)    Prinsip kesatuan komando
5)    Prinsip kesatuan langkah
6)    Prinsip subordinasi minat individu di bawah minat pada umumnya
7)    Prinsip pemberian hadiah
8)    Prinsip sentarlisasi atau pemusatan
9)    Prinsip jenjang hirarki
10) Prinsip ketertiban
11) Prinsip kesamarataan
12) Prinsip stabilitas
13) Prinsip inisiatif
14) Prinsip kesatuan jiwa korp
A.M. Williams, Prinsip-prinsip organisasi lain juga dikemukakan oleh A.M.Williams secara lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Goverment Administration” (1965),prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Prinsip bahwa organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas
  2.  Prinsip skala hierarki
  3. Prinsip kesatuan perintah
  4. Prinsip pendelegasian wewenang
  5. Prinsip pertanggungjawaban
  6. Prinsip pembagian pekerjaan
  7. Prinsip rentang pengendalian
  8. Prinsip fungsional
  9. Prinsip pemisahan
  10. Prinsip keseimbangan
  11. Prinsip fleksibilitas
  12. Prinsip kepemimpinan
2.7 Budaya Organisasi
            Setiap organisasi tentunya memiliki definisi yang berbeda-beda mengenai budaya organisasi. Menurut Robbins (1999), budaya organisasi adalah sistem nilai bersama dalam suatu organisasi yang menentukan tingkat bagaimana para karyawan melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Susanto (1997), budaya organisasi merupakan nilai-nilai yang menjadi pedoman sumber daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi ke dalam perusahaan sehingga masing-masing anggota organisasi harus memahami nilai-nilai yang ada dan bagaimana mereka harus bertindak atau berperilaku.
Budaya merupakan pembelajaran sosial. Cara berpikir dan perilaku bersama yang terbentuk, serta hasil kerja yang dicapai menjadi unsur-unsur budaya dari organisasi tersebut. Bila kesuksesan berlanjut, maka akan menjadi panduan “tersirat” bagaimana menjalankannya dan bagaimana seharusnya dilakukan (Schein, 2009). Budaya organisasi meningkatkan komitmen organisasi dan meningkatkan konsistensi perilaku anggotanya. Dari sisi anggota organisasi, budaya organisasi mengurangi ambiguitas dan menuntun apa bagaimana pekerjaan harus diselesaikan dan apa saja yang penting (Robbins, 2005).
            Berbagai penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa budaya organisasi sangat penting dan berperan penting bagi kemajuan sebuah organisasi. Beberapa hasil penelitian di Indonesia, membuktikan bahwa budaya organisasi memberikan pengaruh yang signifikan pada motivasi kerja pegawai (Hamid, 2002), bahkan memberikan pengaruh yang signifikan pada kompetensi dan motivasi kerja dosen (Martadiredja, 2010).
Fungsi budaya organisasi antara lain  (Robbins, 2005):
1.  Menjadi pembeda antara satu organisasi dengan organisasi lain;
2. Menghasilkan identitas diri bagi anggota organisasi;
3.  Memfasilitasi komitmen yang terus-menerus dari anggotanya;
4. Meningkatkan stabilitas sistem  sosial karena budaya adalah perekat sosial dan memberikan standar norma/aturan;
5. Sebagai mekanisme kontrol yang memandu dan membentuk sikap dan perilaku anggota.

Elemen-elemen dan dimensi budaya organisasi menurut Robbins adalah :
1.    Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana anggota organisasi didorong untuk inovatif dan mengambil resiko.
2.    Perhatian ke hal yang rinci / detil. Sejauh mana anggota organisasi diharapkan mampu menunjukkan ketepatan, analisis dan perhatian pada hal yang rinci / detil.
3.    Orientasi hasil. Sejauh mana para pimpinan berfokus pada hasil/keluaran dan bagaimana orientasi para pimpinan pada proses/teknik yang dilakukan untuk mencapai hasil.
4.    Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan pimpinan mempertimbangkan efek hasil pada anggota organisasi.
5.    Orientasi tim/kelompok. Sejauh mana aktifitas kerja diorganisasikan dalam kelompok-kelompok kerja dibandingkan pada kerja individual.
6.    Keagresifan. Kondisi agresifitas dan kompetisi anggota organisasi. (Robbins, 2005)
Menurut Sonnenfeld dari Universitas Emory (Robbins, 1996), ada empat tipe budaya organisasi:
1. Akademi
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda universitas, memberi mereka pelatihan istimewa, dan kemudian mengoperasikan mereka dalam suatu fungsi yang khusus. Perusahaan lebih menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti, dan mendetail dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah.
2. Kelab
Perusahaan lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi tim dimana perusahaan memberi nilai tinggi pada karyawan yang dapat menyesuaikan diri dalam sistem organisasi. Perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan mempunyai komitmen yang tinggi serta mengutamakan kerja sama tim.
3. Tim Bisbol
Perusahaan berorientasi bagi para pengambil resiko dan inovator, perusahaan juga berorientasi pada hasil yang dicapai oleh karyawan, perusahaan juga lebih menyukai karyawan yang agresif. Perusahaan cenderung untuk mencari orang-orang berbakat dari segala usia dan pengalaman, perusahaan juga menawarkan insentif finansial yang sangat besar dan kebebasan besar bagi mereka yang sangat berprestasi.
4. Benteng
Perusahaan condong untuk mempertahankan budaya yang sudah baik. Menurut Sonnenfield banyak perusahaan tidak dapat dengan rapi dikategorikan dalam salah satu dari empat kategori karena merek memiliki suatu paduan budaya atau karena perusahaan berada dalam masa peralihan.
Manfaat Budaya Organisasi
a)    membatasi peran yang membadakan antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain karena setiap organisasi mempunyai peran yang berbeda
b)    menimbulkan rasa memiliki identitas bagi anggota
c)    mementingkan tujuan bersama dari pada mengutamakan kepentingan individu
d)    menjaga stabilitas organisasi.














BAB III RINGKASAN

Dari uraian materi mengenai terminologi organisasi manajemen diatas, maka dapat disimpulkan kembali:
  1. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dan memiliki rangkaian hierarki yang bersifat dinamik. Sedangkan manajemen adalah proses pelaksanaan yang menggerakan suatu organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama.
  2. Ruang lingkup manajemen dibagi menjadi 2 yaitu Lingkungan luar (eksternal) yang meliputi lingkungan umum dan khusus serta Lingkungan dalam (internal) yang meliputi manusia, finansial, fisik, sistem dan teknologi, sistem nilai, dan budaya organisasi.
  3. Objek kajian manajemen terbagi menjadi 4 kelompok yaitu perseorang, keluarga, kelompok, dan masyarakat, dan terdapat 4 fungsi atau kegunaan manajemen yaitu planing (perencanaan), organzing (pengorganisasian), directing ( pengarahan), controlling (pengendalian).
  4. Sifat organisasi ada 2 yaitu sebagai wadah dan sebagai proses. Sedangkan bentuk organisasi ada 4 yaitu : organisasi garis, organisasi garis dan staf, organisasi fungsional, organisasi komite atau panitia dan organisasi matrik yang masing masing telah memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
  5. Prinsip organisasi adalah pondasi yang menjadi pokok dasar atau yang menjadi pangkal-tolak di dalam menggerakkan organisasi. Oleh karena itu organisasi dibangun dan digerakkan di atas pondasi yang berupa prinsip organisasi dan setiap prinsip mengandung suatu kebenaran.
  6. budaya organisasi adalah sistem nilai bersama dalam suatu organisasi yang menentukan tingkat bagaimana para karyawan melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi



















DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, Zulkifli. 2002. Menejemen Sistem Informasi. Bogor: Grasindo Persada.
B, Budioro. 1997. Administrasi Kesehatan Masyarakat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gaol, Chr.Jimmy L.2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo.
Handayaningrat Soewarno. 1996. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: CV. Haji Masagung
Herlambang Susatyo, dkk. 2012. Manajemen Kesehatan dan Rumah Sakit. Yogyakarta: Gosyen Publishing
Kast, Fremont E. Rosenzweig, James E. 1990. Organisasi dan Manajemen 1 Edisi Keempat. Jakarta: Bumi Aksara.
Martadiredja, Tutty S. (2010). Pengaruh Budaya Organisasi, Kompetensi, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Dosen. Disertasi. Bandung : Universitas Pajajaran.
McKenzie, James F, Robert R. Pinger, Jerome E. Kotecki. 2003. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Moeljono,djokosantoso.1992.Perilaku dan Manajemen Organisasi,edisi 7 ,jilid 1. Salemba. Jakarta.
Notoadmodjo, Soekidjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
 Robbins, Stephen P. (2005).  Organizational Behavior. 11th ed. Prentice Hall. New Jersey.
 Robbins, Stephen P dan Mary Coulter. 2009. Manajemen Edisi Kedelapan. Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang.
Sarwoto. 1978. Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Satrianegara, M. Fais dan Sitti Salaeha. 2009. Buku Ajar Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan serta Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Siagian, Sondang P. 1992. Organisasi, Kepemimpinan, dan Perilaku Administrasi. Jakarta: CV Haji Masagung.
 Susanto, Azhar. 2006. Sistem informasi Manajemen. Jakarta: Lingga Jaya.
Suwarto. 1996. Dasar-dasar Teori Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Widya Karya.
 Terry, G.R dan L.W. Rue. 1985. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
 Widjaja, A.W. 1998. Kelembagaan dan Organisasi. Jakarta: Bina Aksara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar