BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Manusia sepanjang hidupnya tidak
pernah terlapas dari kehidupan organisasi. Mulai dari lingkungan yang paling
kecil yaitu keluarga, meningkat ke RT, RW, sampai pada tempat di mana orang
tersebut bekarja, misalnya di suatu perusahaan atau pemerintahan yang
memberikan suatu penghasilan untuk menghidupi dan membangun keluarganya. Bahkan
di tingkat yang lebih luas lagi yaitu negara dan dunia. Lebih tegas dapat
dikatakan bahwa selagi manusia itu ada maka organisasi ada sesuai dengan
perkembangan zamannya. Jadi manusia merupakan bagian dari organisasi.
Ilmu organisasi merupakan ilmu yang
penting dimiliki, karena dalam kehidupan kita tidak lepas dari organisasi. Di
mulai dari lingkungan yang sederhana dari keluarga, hingga struktur yang rumit
seperti organisasi pemerintahan. (Suwarto,1996)
Organisasi merupakan kumpulan orang-orang. Mereka saling
berinteraksi satu sama lain, saling bekerja sama untuk mencapai tujuan, dengan
membawa perilaku masing-masing. Dimulai dari tingkat individu, kelompok dan
organisasi, perilaku tersebut akan sangat membawa dampak bagi dinamika dan
perkembangan suatu organisasi. Dampak yang timbul bisa berupa dampak positif
yang akan membawa kemajuan bagi organisasi, dan dampak negatif yang akan
berpengaruh buruk bagi organisasi.(Suwarto,1996)
Organisasi diciptakan oleh manusia untuk mencapai suatu
tujuan, dan pada saat yang sama manusia juga membutukan organisasi untuk
mengembangkan dirinya. Oleh sebab itu antara organisasi dengan manusia memiliki
hubungankan yang saling membutuhkan dan menguntungkan. Untuk itu perlu
mempelajari perilaku organisasi agar bisa mengurangi dampak negatif yang
mungkin muncul. Perilaku Keorganisasian merupakan bidang studi yang mempelajari
tentang interaksi manusia dalam organisasi, meliputi studi secara sistimatis
tentang prilaku, struktur dan proses dalam Organisasi. (Sriatmi ,
2011)
Suatu organisasi dapat dikatakan berhasil
atau sukses jika organisasi tersebut telah mencapai tujuannya. Organisasi dapat
berjalan dengan baik jika adanya manajemen yang baik, manajemen sendiri adalah
suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan
suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau
maksud-maksud yang nyata. Dengan manajemen yang tepat akan dapat
mengkoordinasikan pekerjaan masing-masing anggota organsasi menjadi kesatuan
yang terpadu dan harmonis. Mekanisme
pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi menjaga perhatianya
pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak efisienan dan konflik-konflik
yang merusak sehingga tujuan organisasi dapat terwujud tanpa terjadi suatu
penyimpangan. (Makmur Khasani, 2012)
1.2 Tujuan
Tujuan umum dari
makalah ini adalah untuk mengetahui dasar managemen organisasi yang baik dan
benar. Sedangkan tujuan khusus makalah ini adalah :
a.
Untuk mengetahui definisi dari organisasi besertan ruang lingkupnya
b.
Untuk mengetahui objek kajian dan kegunaan managemen
c.
Untuk mengetahui bentuk-bentuk dan struktur organisasi
d.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing bentuk dan
struktur organisasi
e.
Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam organisasi
f.
Untuk mengetahui budaya dalam organisasi
1.3 Manfaat
Manfaat
dari makalah Terminologi Organisasi Managemen ini adalah agar mahasiswa mampu
memahami konsep-konsep dasar dalam organisasi managemen yang meliputi
pengertiannya,ruang lingkup,objek kajian dan kegunaan,bentuk dan struktur organisasi serta
kelebihan dan kekurangannya,prinsip organisasi,dan budaya organisasi.
BAB
II ISI
2.1 Pengertian
Terminologi (bahasaLatin: terminus) atau peristilahan adalah ilmu tentang istilah dan penggunaannya. Istilah adalah kata dan gabungan
kata yang digunakan dalam konteks tertentu. Kajian terminologi
antara lain mencakup pembentukannya serta kaitan istilah dengan suatu budaya.
Beberapa definisi organisasi menurut para ahli:
1. Menurut Sondang P. Siagian: organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau
lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian
sesuatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapatseorang atau
beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang
disebut bawahan.
2. Menurut Dwight Waldo: organisasi adalah struktur antara
hubungan pribadi berdasarkan wewenang formal (formal authority) dan kebiasaan dalam sistem administrasi.
3. Menurut James
D. Money: organisasi adalah segi formal daripada
administrasi sekaligus mesin daripada administrasi serta saluran melewati mana
segala rencana serta policy
dilaksanakan. Organisasi adalah frame
work daripada setiap bentuk kerja sama manusia untuk mencapai tujuan
bersama.
4.
Menurut Chester Barnard: Organisasi adalah sistem kegiatan kerja sama dari
dua orang atau lebih.
Berdasarkan definisi organisasi dari beberapa ahli diatas, dapat diketahui
bahwa di dalam sebuah organisasi terdapat beberapa unsur yaitu sekelompok atau beberapa
orang dan sebuah tujuan yang hendak
dicapai. Jadi bisa disimpulkan bahwa
pengertian organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dan
memiliki rangkaian hierarki yang bersifat dinamik .
Sedangkan
definisi managemen menurut para ahli:
1.
Menurut
John D. Millet: Management is the proces of directing
and facilitating the work of peopleorganized in formal group to achive a
disered goal.
(Manajemen adalah sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang ditentukan).
2.
Menurut
A. W. Widjaja: manajemen adalah seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengontrolan human and natural resources untuk mencapai yang telah ditentukan lebih dahulu.
3.
Menurut
AF Stoner: manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan.
4.
Menurut
Mary Parker Follet: manajemen didefinisikan sebagai seni
dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Dari
beberapa definisi di atas, dapat diketahui bahwa unsur dalam managemen adalah man, materials, machines, methods, money
dan market. Dan berdasarkan unsur
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses pelaksanaan yang
menggerakan suatu organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama. (Sri
Wiludjeng)
2.2 Ruang Lingkup
a. Lingkungan
luar (eksternal)
Terdiri dari:
-
Lingkungan umum, meliputi ekonomi, politik, hukum, sosio
kultural (budaya), teknologi, dimensi internasional (seperti globalisasi dan
paham ekonomi), dan kondisi lingkungan alam.
-
Lingkungan khusus (tugas), meliputi pemilik
(stockholder), customer, klien, pemasok (supplier), pesaing, suplai tenaga
kerja, badan pemerintah, lembaga keuangan, media, dan serikat pekerja.
b. Lingkungan
dalam (internal)
Terdiri dari:
-
Manusia (specialized dan manajerial personal).
-
Finansial (sumber,
alokasi, dan control dana).
-
Fisik (gedung, kantor, dan lain-lain)
-
Sistem dan teknologi
-
Sistem nilai dan budaya organisasi
2.3 Obyek Kajian dan Kegunaan Manajemen
Fungsi
pertama yang akan dilakukan dalam manajemen informasi kesehatan adalah
menyangkut perencanaanya. (Budioro,1997) Langkah pertama dalam perencanaan
tersebut adalah upaya mengenali masalah dan menentukan prioritasnya. Karena
fungsi manajemen adalah sebagai pengelola suatu program, misalnya saja suatu
program kesehatan, maka yang pertama kali perlu dilakukan adalah identifikasi
terhadap ada tidaknya suatu masalah. Bila benar ada masalah, maka perlu ditelusuri
lebih lanjut apa dan dimana persisnya letak hambatan tadi dalam sistem
pengelolaan program yang bersangkutan. (Budioro, 1997)
Fungsi-fungsi
manajemen seperti P1 (Perencanaan), P2 (Pelaksanaan dan Penggerakan), P3
(Pengarahan, Pengawasan, dan Penilaian). (Budioro, 1997)
Banyak
sekali pendapat para ahli mengenai manajemen tersebut sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa fungsi-fungsi manajemen itu pada garisnya terdiri dari:
1.
Perencanaan
(Planning)
Perencanaan dalam sebuah organisasi
adalah suatu proses , dimulai dari identifikasi masalah, perencanaan pemecahan
masalah, implementasi (pelaksanaan pemecahan masalah) dan evaluasi. Dari hasil
evaluasi tersebut akan muncul masalah-masalah baru, kemudian dari
masalah-masalah tersebut dipilih prioritas masalah.
2.
Pengorganisasian(Organizing)
Pengorganisasian adalah mengatur
personel atau staf yang ada di dalam institusitersebut agar semua kegiatan yang
telah ditetapkan dalam rencana tersebut dapat berjalan dengan baik, yang
akhirnya semua tujuan dapat tercapai.
3.
Penyusunan
personalia (Staffing)
4.
Pengkoordinasian
(Coordinating)
5.
Penyusun
anggaran (Budgeting). (Notoatmodjo, 2003)
Selain lima fungsi manajemen diatas, ada juga fungsi
manajemen yang lain yaitu pengawasan dan pengarahan. Tujuan dilakukan pengawasan dan pengarahan
adalah agar kegiatan-kegiatan dan orang-orang yang melakukan kegiatan yang
telah direncanakan tersebut dapat berjalan dengan baik, dan tidak terjadi
penyimpangan-penyimpangan yang kemungkinan tidak akan tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan. (Notoatmodjo, 2003).
Objek
kajian manajemen:
1.
Sekumpulan
orang
2.
Kerja
sama
3.
Tujuan.
(slideshare.net, 2013)
Ada tiga objek kajian dalam manajemen yaitu
sekumpulan orang, kerja sama, dan tujuan. Maksudnya, dalam mengelola sesuatu,
harus ada sekumpulan orang yang berperan sebagai pengelola dan mereka tidak
bisa bekerja sendiri-sendiri melainkan harus bekerja sama dalam mencapai sebuah
tujuan.
2.4 Sifat – sifat Organisasi
a. Organisasi
sebagai wadah
Organisasi
sebagai wadah adalah tempat dimana kegiatan-kegiatan manajemen dijalankan,
sebagai wadah organisasi bersifat relatif statis. Setiap organisasi memiliki
suatu pola dasar struktur organisasi yang relatif permanen sifatnya.
b. Organisasi
sebagai proses
Sebagai suatu
proses sifatnya lebih dinamis dibandingkan dengan organisasi sebagai wadah. Hal
ini karena organisasi sebagai proses interaksi menyoroti antar orang-orang atau
anggota dalam organisasi.
Organisasi
sebagai proses interaksi menimbulkan dua jenis hubungan di dalam organisasi.
(Prof.Dr.Sondang P.Siagian, 1986)
2.5 Bentuk-bentuk
dan struktur Organisasi, Kelebihan dan kekurangan masing-masing
bentuk organisasi
a.
Organisasi garis ( line organization)
Bentuk organisasi garis ini menggambarkan bahwa dalam suatu kegiatan, kekuasaan mengalir dari manajer kebagian bawahnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya kesatuan komando
dari atasan ke karyawan bawahannya.
-
Kelebihan organisasi garis
·
Terdapat kesatuan perintah, yanki langsung dari atasan kebawahan
·
Bentuk organisasi garis ini sangat sederhana
·
Seorang bawahan hanya memiliki satu atasan saja
-
Kekurangan organisasi garis
·
Kurangnya kerjasama antar masing-masing bagian karena langsung mendapat perintah sendiri-sendiri dari atasan
·
Beban atasan menjadi lebih berat karena memimpin seorang diri
·
Bawahan menjadi kurang inisiatif dalam bekerja karena langsung mendapat perintah dari atasan
·
Dalam pemilihan pemimpin lebih sulit karena diperlukan pemimpin
yang serba bias
b.
Organisasi garis dan staf
|
-
Kelebihan organisasi garis dan staf
·
Dapat mengurangi tugas atasan yang sangat berat dengan adanya staf
·
Dapat membantu kerja pimpinan dengan memberikan saran dan pertimbangan
-
Kekurangan
·
Jika staf melakukan kesalahan seperti memerintah karyawan secara langsung, maka akan menimbulkan adanya suatu konflik antara staf dan karyawan
·
Adanya kecenderungan pemimpin lebih bergatung pada staf
·
Memerlukan tambahan biaya karena bertambahnya jumlah pekerja
c.
Organisasi
fungsional
Organisasi fungsional ini lebih spesifik dari organisasi
garis. Organisasi ini memiliki beberapa atasan yang masing-masing pimpinan
memiliki spesialisasi sendiri misalnya kepala bagian produksi, kepala bagian
pemasaran dan kepala bagian keuangan. Jadi seorang pegawai menerima perintah
langsung dari atasan sesuai dengan bagiannya.
*bagan
|
-
Kelebihan
·
Masing-masing bagian di pegang langsung oleh seorang ahli
·
Tugas seorang manajer lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi tersebut
-
Kekurangan
·
Tidak adanya kesatuan perintah dalam suatu pimpinan dan perintah karena banyaknya atasan
·
Akan
menimbulkan perseelisihan antara para pemimpin jika kurang terjadi koordinasi
d.Organisasi
komite ( organisasi panitia)
Organisasi komite atau sering disebut panitia adalaha
organisasi yang sering mengumpulkan pendapat yang menyangkut berbagai aktifitas
perusahaan.
Pada organisasi ini terbentuk untuk menyelesaikan
permasalahn yang tidak dapat diselesaikan oleh organisasi yang ada (organisasi
formalnya). Jadi, komite ini bersifat sementara, dan akan bubar jika masalah
telah selesai.
|
|||
-
Kelebihan
·
Menjadi forum untuk saling bertukar pendapat dalam
menyelesaikan masalah
·
Keputusan diambil secara bersama
·
Menciptakan koordinasi yang baik antar sesama
·
Meningkatkan pengawasan
-
Kekurangan
·
Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan
·
Keharusan ntuk berkompromi
·
Sering menimbulkan kesimpangsiuran dalam organisasi
e.Organisasi
matrik
Organisasi dikatakan matrik jika suatu struktur proyek
ditambahkan pada struktur lain, hasilnya adalah berbagai para ahli dari
berbagai bagian dalam organisasi tersebut bekerjasama dan membentuk suatu
kelompok untuk proyek tersebut. Kelompok tersebut dipimpin oleh seorang manajer
proyek yang bertanggungjawab atas proyek secara keseluruhan. (Sri Wiludjeng,
2007)
-
Kelebihan
·
Perusahaan dapat melayani proyek-proyek khusus
·
Berorientasi pada hasil akhir
·
Desentralisasi dalam pengambilan keputusan
·
Penggunaan SDM secara fleksibel
·
Penggunaan sistem pendukung yang efisien
-
Kekurangan
·
Membutuhkan banyak manajer ahli agar efektif
·
Kemungkinan munculnya konflik wewenang dan tanggungjawab
dalam organisasi
·
Prinsip kesatuan perintah dilanggar
2.6
Prinsip-prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip
organisasi sering disebut dengan azas-azas organisasi.Prinsip atau azas
merupakan dasar,pondasi,atau sesuatu kebenaran yang menjadi pokok atau tumpuan
berpikir. (Drs.Ig.Wursanto, 2002).
Menurut
Prajudi Atmosudirjo (1980, 90),prinsip itu mempunyai dua segi berikut:
1) Prinsip merupakan pangkal-tolak
pikiran untuk memahami suatu tata-hubungan,atau suatu kasus
2)
Prinsip
merupakan suatu jalan atau sarana untuk menciptakan suatu tata-hubungan atau
kondisi yang kita kehendaki
Dengan
demikian yang dimaksud dengan prinsip-prinsip organisasi adalah pondasi yang
menjadi pokok dasar atau yang menjadi pangkal-tolak di dalam menggerakkan
organisasi. Oleh karena itu organisasi dibangun dan digerakkan di atas pondasi
yang berupa prinsip organisasi dan setiap prinsip mengandung suatu kebenaran.
(Wursanto, 2002).
Ada
beberapa ahli yang memberikan definisi tentang prinsip-prinsip atau azas-azas
organisasi.Masing-masing ahli memberikan perumusan yang berbeda,baik dalam
jumlah maupun istilah yang dipergunakan.Beberapa mengemukakannya secara terinci,sementara
yang lain memberikan garis besarnya saja. (Wursanto, 2002).
W.Warren
Haynes dan Joseph L.Massei,
dalam bukunya yang berjudul Management for Business and Industri, dua
orang penulis ini menyatakan prinsip-prinsip organisasi ada 4 (empat) macam,yaitu:
1) Prinsip kesatuan perintah (unity
of command)
2) Prinsip rentangan kendali atau
rentangan pengawasan (span of control)
3) Prinsip pengecualian (the
exception principle)
4) Prinsip hirarki (the scalar principle)
Prajudi
Atmosudirjo, dalam
bukunya yang berjudul Administrasi dan Management Umum,Prajudi
Atmosudirdjo mengemukakan 12 (dua belas) prinsip organisasi,yaitu sebagai
berikut:
1)
Prinsip
tujuan, yang berarti bahwa organisasi harus mempunyai tujuan
2)
Prinsip
pembagian kerja,bahwa dalam organisasi harus ada pembagian kerja dan penugasan
kerja yang homogeny
3)
Prinsip perimbangan antara tugas,tanggung
jawab dan wewenang
4)
Prinsip
pelimpahan kekuasaan harus jelas batas-batasnya
5)
Kesatuan komando,bahwa azas ini menghendaki
satu orang satu atasan (the one man chief principle)
6)
Komunikasi
untuk mengadakan pertukaran informasi antar instansi yang ada di dalam
organisasi
7)
Prinsip
pengecekan yang bearrti bahwa setiap pimpinan berkewajiban untuk melakukan
pengecekan terhadap pelaksanaan kegiatan
8)
Prinsip
kontinuitas yang artinya kegiatan dalam organisasi harus bersifat terus
menerus,tidak boleh mandeg dalam keadaan atau situasi yang bagaimanapun
9)
Prinsip
saling asuh yang berarti antara unit (lini dengan staff) saling bekerjasama dan
menyadari akan kepentingan setiap unit yang ada dalam organisasi.Jangan sampai
suatu unit merasa lebih penting daripada unit yang lain
10) Prinsip koordinasi untuk mencegah
timbulnya bahaya disintegrasi
11) Prinsip kehayatan yang mencerminkan
bahwa organisasi itu hidup atau berhayat
12) Prinsip tahu diri yang berarti bahwa
setiap anggota organisasi harus sadar akan tugas dan tanggung jawabnya serta
mengetahui posisi masing-masing dalam organisasi
Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip organisasi yaitu sebagai berikut:
1)
Pembagian
kerja
2)
Wewenang
dan tanggung jawab
3)
Prinsip
disiplin
4)
Prinsip
kesatuan komando
5)
Prinsip
kesatuan langkah
6)
Prinsip
subordinasi minat individu di bawah minat pada umumnya
7)
Prinsip
pemberian hadiah
8)
Prinsip
sentarlisasi atau pemusatan
9)
Prinsip
jenjang hirarki
10) Prinsip ketertiban
11) Prinsip kesamarataan
12) Prinsip stabilitas
13) Prinsip inisiatif
14) Prinsip kesatuan jiwa korp
A.M.
Williams,
Prinsip-prinsip organisasi lain juga dikemukakan oleh A.M.Williams secara
lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Goverment Administration”
(1965),prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut.
- Prinsip bahwa organisasi harus
mempunyai tujuan yang jelas
- Prinsip skala hierarki
- Prinsip kesatuan perintah
- Prinsip pendelegasian wewenang
- Prinsip pertanggungjawaban
- Prinsip pembagian pekerjaan
- Prinsip rentang pengendalian
- Prinsip fungsional
- Prinsip pemisahan
- Prinsip keseimbangan
- Prinsip fleksibilitas
- Prinsip kepemimpinan
2.7
Budaya Organisasi
Setiap
organisasi tentunya memiliki definisi yang berbeda-beda mengenai budaya
organisasi. Menurut Robbins (1999), budaya organisasi adalah sistem nilai
bersama dalam suatu organisasi yang menentukan tingkat bagaimana para karyawan
melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Susanto
(1997), budaya organisasi merupakan nilai-nilai yang menjadi pedoman sumber
daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian
integrasi ke dalam perusahaan sehingga masing-masing anggota organisasi harus
memahami nilai-nilai yang ada dan bagaimana mereka harus bertindak atau
berperilaku.
Budaya
merupakan pembelajaran sosial. Cara berpikir dan perilaku bersama yang
terbentuk, serta hasil kerja yang dicapai menjadi unsur-unsur budaya dari organisasi
tersebut. Bila kesuksesan berlanjut, maka akan menjadi panduan “tersirat”
bagaimana menjalankannya dan bagaimana seharusnya dilakukan (Schein, 2009).
Budaya organisasi meningkatkan komitmen organisasi dan meningkatkan konsistensi
perilaku anggotanya. Dari sisi anggota organisasi, budaya organisasi mengurangi
ambiguitas dan menuntun apa bagaimana pekerjaan harus diselesaikan dan apa saja
yang penting (Robbins, 2005).
Berbagai penelitian yang telah
dilakukan membuktikan bahwa budaya organisasi sangat penting dan berperan
penting bagi kemajuan sebuah organisasi. Beberapa hasil penelitian di
Indonesia, membuktikan bahwa budaya organisasi memberikan pengaruh yang
signifikan pada motivasi kerja pegawai (Hamid, 2002), bahkan memberikan
pengaruh yang signifikan pada kompetensi dan motivasi kerja dosen
(Martadiredja, 2010).
Fungsi budaya organisasi antara lain (Robbins,
2005):
1. Menjadi pembeda antara satu organisasi dengan
organisasi lain;
2. Menghasilkan identitas diri bagi anggota
organisasi;
3. Memfasilitasi komitmen yang terus-menerus
dari anggotanya;
4. Meningkatkan stabilitas sistem sosial karena
budaya adalah perekat sosial dan memberikan standar norma/aturan;
5. Sebagai mekanisme kontrol yang memandu dan
membentuk sikap dan perilaku anggota.
Elemen-elemen
dan dimensi budaya organisasi menurut Robbins adalah :
1. Inovasi
dan pengambilan resiko. Sejauh mana anggota organisasi didorong untuk
inovatif dan mengambil resiko.
2. Perhatian
ke hal yang rinci / detil. Sejauh mana anggota organisasi diharapkan mampu
menunjukkan ketepatan, analisis dan perhatian pada hal yang rinci / detil.
3. Orientasi
hasil. Sejauh mana para pimpinan berfokus pada hasil/keluaran dan bagaimana
orientasi para pimpinan pada proses/teknik yang dilakukan untuk mencapai hasil.
4. Orientasi
orang. Sejauh mana keputusan-keputusan pimpinan mempertimbangkan efek hasil pada
anggota organisasi.
5. Orientasi
tim/kelompok. Sejauh mana aktifitas kerja diorganisasikan dalam
kelompok-kelompok kerja dibandingkan pada kerja individual.
6. Keagresifan. Kondisi
agresifitas dan kompetisi anggota organisasi. (Robbins, 2005)
Menurut
Sonnenfeld dari Universitas Emory (Robbins, 1996), ada empat tipe budaya organisasi:
1. Akademi
Perusahaan
suka merekrut para lulusan muda universitas, memberi mereka pelatihan istimewa,
dan kemudian mengoperasikan mereka dalam suatu fungsi yang khusus. Perusahaan
lebih menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti, dan mendetail dalam
menghadapi dan memecahkan suatu masalah.
2.
Kelab
Perusahaan
lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi tim dimana perusahaan
memberi nilai tinggi pada karyawan yang dapat menyesuaikan diri dalam sistem
organisasi. Perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan mempunyai komitmen
yang tinggi serta mengutamakan kerja sama tim.
3. Tim
Bisbol
Perusahaan
berorientasi bagi para pengambil resiko dan inovator, perusahaan juga
berorientasi pada hasil yang dicapai oleh karyawan, perusahaan juga lebih menyukai
karyawan yang agresif. Perusahaan cenderung untuk mencari orang-orang berbakat
dari segala usia dan pengalaman, perusahaan juga menawarkan insentif finansial
yang sangat besar dan kebebasan
besar bagi mereka yang sangat berprestasi.
4.
Benteng
Perusahaan
condong untuk mempertahankan budaya yang sudah baik. Menurut Sonnenfield banyak
perusahaan tidak dapat dengan rapi dikategorikan dalam salah satu dari empat
kategori karena merek memiliki suatu paduan budaya atau karena perusahaan
berada dalam masa peralihan.
Manfaat Budaya Organisasi
a) membatasi
peran yang membadakan antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain
karena setiap organisasi mempunyai peran yang berbeda
b) menimbulkan
rasa memiliki identitas bagi anggota
c) mementingkan
tujuan bersama dari pada mengutamakan kepentingan individu
d) menjaga
stabilitas organisasi.
BAB
III RINGKASAN
Dari
uraian materi mengenai terminologi organisasi manajemen diatas, maka dapat
disimpulkan kembali:
- Organisasi
adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dan
memiliki rangkaian hierarki yang bersifat dinamik. Sedangkan manajemen
adalah proses pelaksanaan yang menggerakan suatu organisasi dalam usaha
untuk mencapai tujuan bersama.
- Ruang
lingkup manajemen dibagi menjadi 2 yaitu Lingkungan luar (eksternal) yang
meliputi lingkungan umum dan khusus serta Lingkungan dalam (internal) yang
meliputi manusia, finansial, fisik, sistem dan teknologi, sistem nilai,
dan budaya organisasi.
- Objek
kajian manajemen terbagi menjadi 4 kelompok yaitu perseorang, keluarga,
kelompok, dan masyarakat, dan terdapat 4 fungsi atau kegunaan manajemen
yaitu planing (perencanaan), organzing (pengorganisasian), directing
( pengarahan), controlling (pengendalian).
- Sifat
organisasi ada 2 yaitu sebagai wadah dan sebagai proses. Sedangkan bentuk
organisasi ada 4 yaitu : organisasi garis, organisasi garis dan staf,
organisasi fungsional, organisasi komite atau panitia dan organisasi
matrik yang masing masing telah memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri.
- Prinsip
organisasi adalah pondasi yang menjadi pokok dasar atau yang menjadi
pangkal-tolak di dalam menggerakkan organisasi. Oleh karena itu organisasi
dibangun dan digerakkan di atas pondasi yang berupa prinsip organisasi dan
setiap prinsip mengandung suatu kebenaran.
- budaya
organisasi adalah sistem nilai bersama dalam suatu organisasi yang
menentukan tingkat bagaimana para karyawan melakukan kegiatan untuk
mencapai tujuan organisasi
DAFTAR
PUSTAKA
Amsyah, Zulkifli. 2002. Menejemen Sistem Informasi. Bogor:
Grasindo Persada.
B, Budioro. 1997. Administrasi Kesehatan Masyarakat.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Furqon, Chairul. 2012.Http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.MANAJEMEN_
FPEB/197207152003121CHAIRUL_FURQON/ArtikelOrganizational_Culture.pdf. Diakses tanggal 16 Maret 2014.
Gaol, Chr.Jimmy L.2008. Sistem
Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo.
Handayaningrat Soewarno. 1996. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan
Manajemen. Jakarta: CV. Haji Masagung
Herlambang Susatyo, dkk. 2012. Manajemen Kesehatan dan Rumah Sakit.
Yogyakarta: Gosyen Publishing
http://marcomm.binus.ac.id/lecturers-journals/analisis-teori-budaya-organisasi-untuk-diterapkan-di-perguruan-tinggi/
Diakses 16 Maret 2014
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Rosita%20Endang%20Kusmaryani,%20M.Si./BUDAYA%20ORGANISASI.pdf
Diakses 16 Maret 2014
Kast, Fremont E. Rosenzweig, James
E. 1990. Organisasi dan Manajemen 1 Edisi Keempat. Jakarta: Bumi Aksara.
Martadiredja,
Tutty S. (2010). Pengaruh Budaya Organisasi, Kompetensi, Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Dosen. Disertasi. Bandung : Universitas Pajajaran.
McKenzie, James F, Robert R. Pinger,
Jerome E. Kotecki. 2003. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.
Moeljono,djokosantoso.1992.Perilaku dan Manajemen Organisasi,edisi 7
,jilid 1. Salemba. Jakarta.
Notoadmodjo, Soekidjo. 1997. Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Robbins, Stephen P.
(2005). Organizational Behavior. 11th ed. Prentice Hall. New Jersey.
Robbins, Stephen P dan Mary
Coulter. 2009. Manajemen Edisi Kedelapan. Indonesia: PT Macanan Jaya
Cemerlang.
Sarwoto. 1978. Dasar-dasar
Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Satrianegara, M. Fais dan Sitti
Salaeha. 2009. Buku Ajar Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan serta
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Siagian, Sondang P. 1992. Organisasi,
Kepemimpinan, dan Perilaku Administrasi. Jakarta: CV Haji Masagung.
Sriatmi,ayun.2011. http://eprints.undip.ac.id/5780/1/ORGANISASI_MANAJEMEN_-_AYUN_SRIATMI.pdf . Diakses 16 Maret 2014.
Susanto, Azhar. 2006. Sistem
informasi Manajemen. Jakarta: Lingga Jaya.
Suwarto. 1996. Dasar-dasar Teori
Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Widya Karya.
Terry, G.R dan L.W. Rue. 1985.
Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Widjaja, A.W. 1998.
Kelembagaan dan Organisasi. Jakarta: Bina Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar