Jumat, 26 September 2014

teori miasma


Miasmatic Teori

Disusun oleh:
1.      Lilis Setiyaningrum                       25010113120149
2.      Intan Aulia Putri                           25010113120150
3.      Liyana Putri Afifah                       25010113120151
4.      Nur Sulistyaningsih                       25010113120152
5.      Ari Pratiwi                                                25010113120153
6.      Nisriinaa R. Utami                        25010113120154
7.      Nur Akmalunisa                            25010113120155
8.      Ria Novita S.                                25010113120156
9.      Yeny Anggrainy                           25010113120157
10.  Nisa Novaeni                                25010113120158
11.  Yuanita Erry W.                            25010113120159
12.  Ernawati                                        25010113120160


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2013
Bab 1
PENDAHULUAN

A.    LatarBelakang

Udaramerupakanlingkunganabiotik yang tidakdapatterpisahkandarikehidupanmakhlukhidup di bumi, terutamamanusia.Namun, udaramenjadibahayadalamkondisitertentu.Pernyataantersebutmerupakangambaransingkatmengenaiteori miasma.Teoritersebutmunculpadaabad ke-19.

Bermuladariwabahkolera, teori-teoripenyebaranpenyakitmelaluiuap (udara) mulaibermunculan.Teori miasma merupakansalahsatunya.Di Eropa, India, dan China, miasma dianggap sebagai uap beracun atau kabut yang terdiri dari zat berbau busuk yang menyebabkan penyakit. Selaindisebabkan oleh faktor-faktor lingkungan seperti air yang terkontaminasi, miasma disebabkanudara kotor dan kondisi yang kurang higienis.Teori ini didukung oleh seorang dokter bernama William Farr(1807-1883).

Miasma dianggap sebagai uap beracun atau kabut yang terdiri dari zat berbau busuk yang menyebabkan penyakit, sepertikolera ( Asiatic cholera), penyakit menular di saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakterium Vibrio cholerae.Kolera merupakan penyakit diare parah dengan onset tiba-tiba disertai muntah-muntah dan kram perut.Penyakit kolera tercatat dalam sejarah sebagai penyakit berbahaya dan termasuk dalam tujuh pandemi yang membunuh jutaan manusia. Akan tetapi, masihkurangnyapengetahuansehinggawabahkoleramasihendemik, seperti di Irian Jaya.Olehsebabitu, penulismenyusunmakalahini (daribeberapasumber )untukmenyosialisasikanteori miasma (udara yang dapatmenyebabkanpenyakitmenular, sepertiwabahkolera). Sehingga, wabahkoleradapatteratasidenganpengetahuantersebut.

B.     Tujuan
  Penulisan makalah ini mempunyai tujuan yaitu :
1.Untuk pengetahui pengertian miasmatic.
2.Untuk mengetahui penyebab miasmatic.
3.Untuk mengetahui patofisiologi terjadinya miasmatic.
4.Untuk mengetahui cara pencegahan miasmatic.
5.Untuk mengetahui penatalaksaan miasmatic

C.     Manfaat
1.      Penulisan ini digunakan sebagai panduan di dalam konsep timbul awal mulanya konsep miasmatik
2.      Menjadikan wawasan kepada pembaca tentang teori penyakit miasmatik
3.      Mengulas sejarah pengetahuan kesehatan
4.      Membangun kesadaran pembaca akan pentingnya kesehatan















Bab 2
ISI
Pada awal hingga pertengahan abad ke-19, timbul teori bahwa kolera disebabkan oleh udara yang buruk, yang timbul daribahan organik yang membusuk atau miasmata. Banyak teori yang menjelaskan tentang teori miasma, yaitu :
·         Miasma teori diterima di Eropa, India, dan China. Miasma dianggap sebagai uap beracun atau kabut yang terdiri dari zat berbau busuk yang menyebabkan penyakit.
·         Miasma theory adalah suatu penyakit disebabkan oleh factor-faktor lingkungan seperti air yang terkontaminasi, udara kotor, dan kondisi yang kurang higienis.Teori ini didukung oleh seorang dokter bernama William Farr(1807-1883). William Farradalah anak dari buruh tani. Beliau lahir pada November 30, 1807 di Kenley, Shropshire.Farr melakukan analisis data epidemi kolera. Dia mengemukakan teori bahwa epidemi disebabkan oleh miasma yang artinya udara buruk. Farr mengemukakan hukum epidemi (Farr‘s law of epidemics) bahwa risiko kolera berhubungan terbalik dengan ketinggian. Penduduk yang bermukim di tempat rendah (yaitu, tempat yang berkualitas udara lebih buruk) berisiko lebih besar untuk terkena kolera (dan kematian karena kolera) daripada tempat tinggi (udara lebih baik). Farr mengumpulkan data. Data menunjukkan terdapat korelasi kuat antara kejadian kolera yang teramati dan diprediksi berdasarkan tingkat elevasi di atas Sungai Thames. Data tersebut mendukung hipotesis Farr bahwa makin rendah elevasi, makin tinggi risiko kematian karena kolera.
·         Di India, ada juga Miasma theory dan Orang-orang India mendapatkan penghargaan karena menjadi yang pertama meneliti Miasma Theory secara klinis. Orang India menemukan pasta gambir yang dipercaya mencegah miasma. Pasta gambir dianggap sebagai antimiasmatik yang pertama. Dan masih banyak lagi negara-negara yang menjelaskan tentang teori miasma ini.
Miasma teori mengatakan bahwa penyakit seperti kolera, chlamidya atau Black Death disebabkan oleh “miasma” yang berasal dari bahasa Yunani berarti polusi atau dengan kata lain udara kotor. Miasma teori diterima di Eropa, India, dan China. Miasma dianggap sebagai uap beracun atau kabut yang terdiri dari zat berbau busuk yang menyebabkan penyakit. Menurut Miasma theory, suatu penyakit disebabkan oleh factor-faktor lingkungan seperti air yang terkontaminasi, udara kotor, dan kondisi yang kurang higienis.
Miasma dipercaya sebagai uap yang dihasilkan dari sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami pembusukan, barang yang membusuk atau dari buangan limbah yang tergenang, sehingga mengotori udara yang dipercaya berperan pada penyebaran penyakit. Pada saat itu dipercaya bahwa bila seseorang menghirup miasma (udara busuk), maka ia akan terjangkit penyakit. Tindakan pencegahan yang banyak dilakukan adalah menutup rumah rapat-rapat terutama di malam hari, karena orang percaya udara malam membawa miasma. Selain itu orang memandang kebersihan lingkungan hidup sebagai salah satu upaya untuk terhindar dari miasma. Walaupun konsep miasma pada saat ini dianggap tidak masuk akal, namun dasar-dasar sanitasi yang ada telah menunjukkan hasil yang cukup efektif dalam menurunkan tingkat kematian.

Dan ada kasus lain yaitu tentang kotoran walet yang berlebihan akan mengakibatkan udara didalam gedung tercemar dan tidak sehat. Berbagai gas yang dikeluarkan dari kotoran walet bercampur aduk menjadi miasma atau miasmata, yang dalam bahasa Yunani artinya polusi. Gas-gas tersebut antara lain gas amoniak (NH3), gas asam belerang (H2S), dan gas karbondioksida (CO2). Kotoran walet yang bercampur air akan mengakibatkan mata kita terasa pedih. Pemberian kotoran walet yang berlebihan justru akan menjadi bumeran dan merugikan dalam proses pemancingan walet masuk ke dalam gedung.

Padazamannyateori miasma lebihdipercayadandapatditerimadaripadateori contagion yang dicetuskanolehFracastorokarenauapbusuklebihbisadiamatidanterciumbaunya.Berikutiniadalahperkembanganteoriterjadinyapenyakit :
1.    timbulnya penyakit karena gangguan mahluk halus.
2.    teori humoral, dimana dikatakan bahwa penyakit timbul karena ganguan keseimbangantubuh
3.    teori miasma, penyakit timbul karena sisa dari mahluk hidup yang mati membusuk, meninggalkan pengotoran udara dan lingkungan
4.    teorijasadrenik, terutamasetelah di temukannyamikroskopdandilengkapiteoriimunitas.
5.    teori nutrisi dan resistensi, hasil pengamatan berbagai pengamatan epidemiologis.
Pada saat menjelang akhir abad ke 19, dengan ditemukannya mikroskop dan identifikasi bakteri pertama yang melahirkan “teori kuman”, dimulailah pergeseran kerja dari meningkatkan kondisi kehidupan menjadi membuat obat-obatan  untuk mencegah dan mengobati penyakit. ”Miasmists” (kaum yang berada dilingkungan yang tidak menyenangkan) menyejajarkan diri mereka dengan kelompok sosial yang bersifat radikal yang terus mendorong gerakan reformasi sosial sebagai car terbaik dalam meningkatkan kesehatan dan kondisi kehidupan. Sementara “contagionist” lebih konservatif secara politis serta mendorong solusi medis untuk mengatasi masalah kesehatan.

Dengan adanya penyakit ini harus adanya cara pencegahan. Dan berikut contoh kasus cara-cara pencegahan dari berbagai pandangan.
·         Florence Nightingale telah memulai reformasinya pada sistem medis tentara Kerajaan Inggris dengan memperkenalkan praktik-praktik sanitari, seperti kebersihan lingkungan serta menjaga makanan dan air tetap dalam keadaan bersih.
·         Ahli anestesi, John Snow, dalam penelitiannya yang terkenal mengenai epidemiologi yang dilakukan pada tahun 1850-an, telah melakuakn investigasi mengenai terjadinya kolera di daerah Golden Square, London. Snow berkesimpulan bahwa suplai air yang berasal dari pompa air Broad Street berhubungan dengan timbulnya penyakit kolera. Berdasarkan temuannya, Snow diduga memindahkan pegangan pompa air tersebut sehingga wabah wabah penyakit kolera dikota terebut berakhir.
           







Bab 3
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Teori miasma adalah teori yang menyatakan bahwa penyakit seperti kolera ,chlamydia,atau Kematian Hitam diakibatkan oleh miasma(Μίασμα, Yunani Kuno: "polusi"), sejenis "udara buruk". Menurut teori ini, miasma berasal dari materi organik yang membusuk. Teori miasma didukung semenjak zaman kuno di Eropa, India, dan Cina, hingga tersingkirkan oleh teori kuman pada abad ke-19.
Miasma dimaksud zat-zat penyebab penyakit yang dibentuk diluar tubuh dan masuk tubuh melalui tanah, air, dan udara. (Loedin,2005)
Miasma dianggap sebagai uap beracun yang mampu menyebabkan penyakit dan dikenal pasti melalui bau busuk.Banyak pendukung teori miasmatic seperti:
Abaris the Hyperborean,
Dr.William Farr, London1851, Perang KrimeaFlorence Nightingale (1820-1910).

B.     Saran
1.      Selalu menjaga kebersihan dan membuangan sampah sebagai usaha terbaik untuk pencegahan terhadap penyakit.
2.      Sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami pembusukan, barang yang membusuk atau buangan limbah yang tergenang, sehingga mengotori udara, yang berperan dalam penyebaran penyakit seperti malaria,kolera dan lain-lain dan bisa mengeluarkan bau uap yang busuk sehingga dianjurkan rumah-rumah ditutup rapat terutama pada malam hari dan tidak banyak keluar malam.
3.      Mencegah epidemi penyakit dilakukan dengan cara mengosongkan air kotor, membuat saluran air limbah, dan melakukan upaya sanitasi (kebersihan).



DAFTAR PUSTAKA
Langmuir, AD (1976). William Farr: Founder of modern concepts of surveillance. Int. J. Epid. 5: 13–18.
Lilienfeld DE (2007). Celebration: William Farr (1807–1883)— an appreciation on the 200th anniversary of his birth. International Journal of Epidemiology 2007;36:985–987
WHO (2010). History of the development of the ICD. Diakses melaluiwww.who.int/classifications/icd/en/
CDC (2010).Public health surveillance slide set. Diakses melalui www.cdc.gov/ncphi/disss/nndss/phs/overview.html
Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat, Budioro B

Arias, Meehan Kathleen.2003.Investigasi dan Pengendalian Wabah di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.Jakarta:EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar