Jumat, 26 September 2014

Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Lumut


Nama : Liyana Putri Afifah
NIM : 25010113120151
Kelas : B 2013


1.      Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Lumut
Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam Bryophytina (dari bahasa Yunani bryum, "lumut").Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah "lumut" dapat merujuk pada beberapa divisio. Klasifikasi lama pun menggabungkan pula lumut hati dan lumut tandukke dalam Bryophyta, sehingga di dalam Bryophyta terangkum lumut tanduk, lumut hati, dan lumut sejati (Musci). Namun, perkembangan dalam taksonomi tumbuhan menunjukkan bahwa penggabungan ini parafiletik, sehingga diputuskan untuk memisahkan lumut hati dan lumut tanduk kuluar dari Bryophyta. Di dunia terdapat sekitar 4.000 spesies tumbuhan lumut (termasuk lumut hati), 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia[1]. Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat memiliki "taman lumut" yang mengoleksi berbagai tumbuhan lumut dan lumut hati dari berbagai wilayah di Indonesia dan dunia.Pada tumbuhan lumut, proses reproduksi baik secara seksual dan aseksual berlangsung melalui suatu proses yang disebut sebagai metagenesis. Dalam metagenesis, terjadi pergiliran keturunan antara generasi sporofit (2n) dan generasi gametofit (n). Ketika ada spora yang jatuh pada tempat yang sesuai, maka spora tadi akan tumbuh menjadi protonema. Protonema tadi akan segeratumbuh menjadi tumbuhan lumut dewasa yang akan menghasilkan gamet jantan, yaitu anteridium yang akan menghasilkan spermatozoid dan juga menghasilkan gamet betina, yaitu arkegonium yang akan menghasilkan ovum. Apabila terjadi fertilisasi antara spermatozoid dengan ovum maka akan terbentuk zigot, zigot tadi akan segera berkembang menjadi sporogonium yang akan menghasilkan spora. Spora yang dihasilkan sporogonium akan membelah dan akan keluar serta tumbuh lagi menjadi protonema. Siklus akan berjalan seperti semula. Daur hidup tumbuhan lumut dapat digambarkan sebagai mana tertera di bawah ini.
Siklus Hidup
Kebanyakan dari tanaman memiliki dua bagian kromosom di sel-selnya (diploid, beberapa kromosom hidup dengan sebuah pasangan yang mengandung informasi genetik yang sama). Sedang lumut (dan Bryophyta lain) hanya memiliki satu set kromosom (haploid, beebrapa kromosom hidup dalam sebuah salinan sel yang unik). Periode siklus hidup lumut secara lengkap, merusak kromosom, tetapi hal ini hanya pada sporofit.
Ciri Siklus Hidup Lumut (Polytricum commune)
Lumut hidup diawali dari sebuah spora haploid, yang bertunas untuk memproduksi sebuah protonema, yang menumpuk filamen atau thalloid (flat dan thallus like). Ini merupakan tingkatan sementara dalam hidup lumut. Dari protonema tumbuh gametophore yang dideferensiasi menjadi tangkai dan akar/ leaves (mikrofil). Dari keterangan dari tangkai atau cabang develop organ sex lumut. Organ betina disebut archegonia (archegonium) dan terlindungi oleh kumpulan tangkai yang termodifikasi yang disebut perichaetum (plural, perichaeta). Archegonia memiliki leher disebut venters dimana sperma jantan turun. Organ jantan disebut antheridia (singular antheredium) dan tertutup oleh modifikasi tangkai disebut perigonium (plural, perigonia).Lumut bisa menjadi dioicous atau monoicous. Pada lumut dioicous, kedua organ sex, jantan dan betina terlahir pada gametofit tanaman. Pada monoicous (juga disebut autoicous) lumut, mereka terlahir pada tanaman yang sama. Pada pengairan, sperma dari antheridia berjalan ke archegonia dan terjadi fertilisasi, mengawali produksi sporofit diploid. Sperma lumut adalah biflagellate, mereka memiliki dua flagella yang membantu sebagai daya pendorong. Tanpa air, fertilisasi tidak dapat terjadi. Setelah fertilisasi, sporofit mandul didorong keluar dari archegonial venter. Ini membutuhkan kira-kira seperempat sampai setengah tahun untuk sporofit untuk matang. Badan sporofit terdiri dari gagang panjang, disebut seta, dan capsule disebut operculum. Capsule dan operculum terlapisi oleh calyptra yang merupakan sisa archegonial venter. Calyptra biasanya mengecil / berkurang ketika capsule matang. Withing the capsule, sel-sel pereproduksi spora mengalami meiosis untuk membentuk spora haploid, dimana siklus dapat berjalan lagi. Mulut capsule biasanya dikelilingi oleh set gigi disebut peristome. Ini mungkin tidak terjadi pada beberapa lumut.Pada beberapa lumut, struktur vegetatif hijau disebut gemmae yang diproduksi pada tangkai atau cabang, yang bisa merusak dan membentuk kembali tanaman tanpa perlu melalui fertilisasi. Ini disebut dengan reproduksi asexual.
Perkembangan lumut secara singkat berlangsung sebagai berikut : spora yang kecil dan haploid, berkecambah menjadi suatu protalium yang pada lumut dinamakan protonema. Protonema pada lumut ada yang menjadi besar, adapula yang tetap kecil. Pada protoneme ini terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumutnya. Tubuh tumbuhan lumut berupa tallus seperti lembaran-lembaran daun (hepaticae), atau telah mempunyai habitus seperti pohon kecil dengan batang dan daun-daunnya (pada musci), tetapi padanya belum terdapat akar yang sesungguhnya, melainkan hanya rizoid-rizoid yang berbentuk benang-benang atau kadang-kadang memang telah menyerupai akar. Pada tumbuhan inilah dibentuk gametangium.Setelah sel telur dibuahi oleh spermatozoid yang bentuknya seperti spiral atau alat pembuka gabus tutup botol dengan dua bulu cambuk itu, maka zigot tidak memerlukan waktu istirahat dulu tetapi terus berkembang menjdi embrio yang diploid.Bagian bawah embrio dinamakan kakinya. Kaki masuk ke jaringan lumut yang lebih dalam dan berfungsi sebagai alat penghisap (haustorium). Embrio itu lalu tumbuh merupakan suatu badan yang bulat atau jorong dengan tangkai pendek atau panjang dan seperti telah telah disebut di atas disebut sporogonium. Di dalam bagian yang bulat itu dibentuk spora, oleh sebab itu bagian tersebut juga disebut capsule spora. Capsule spora juga dianggap sinonim dengan sporogonium karena leher arkegonium amat sempit, maka sporogonium tidak dapat menembusnya dan bekas dinding arkegonium ikut terangkat dan merupakan tudung capsule spora. Mengingat bentuknya seperti tudung akar,
2.      Perkembangan dan Pertumbuhan Tanaman Mangga
A.    Dengan Cangkok
mencangkok adalah suatu perbanyakan vegetatif secara buatan tanpa baikan dengan menggunakan bagian dari tanaman tujuan mencangkok yaitu Untuk mendapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat-sifat sama dengan induknya. Mencangkok adalah membuat cabang batang tanaman menjadi berakar. Mencangkok dilakukan pada cabang yang dekat dengan batang, yang berfungsi untuk menumbuhkan akar pada batang tanaman. Mencangkok hanya dapat dilakukan pada tanaman berkambium atau tumbuhan dikotil, seperti mangga.
Keuntungan mencangkok :
1.      Cepat berbuah
2.      Sifat sama dengan induknya
3.      Pohon tidak terlalu tinggi
Kerugian mencangkok :
1.      Pohon kurang kuat
2.      Berumur pendek
Langkah-langkah mencangkok mangga
1.      Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda
2.      Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm
3.      Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa. Ikat pada kedua ujungnya seperti membungkus permen. Bila menggunakan plastik, lubangi plastiknya terlebih dahulu
4.      Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari
5.      Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut, dan tanamlah di dalam tanah
6.      Lakukan sekali lagi pada ranting lain , tetapi langkah 3 diubah, tidak perlu ditunggu 15 menit, tapi langsung dibungkus
Perkembangan :
  • Minggu Pertama : Hasil belum ada terlihat karna masih satu minggu, tapi cangkokan masih secara rutin disiram
  • Minggu Kedua : Sama seperti minggu pertama, mengamati, bahwa perubahan belum muncul
  • Minggu Ketiga : Perubahan masih belum Nampak, karna masih baru beberapa minggu, tapi berhubung karna hujan terus menerus turun setiap hari, maka mulai membatasi menyiram cangkokan tersebut
  • Minggu keempat : tetap saja, perubahan belum sedikitpun nampak. Tapi terus memantau perkembangannya

Hasil cangkok belum membuahkan hasil, belum ada perkembangan dari mulai minggu pertama mencangkok, akar yang di harapkan tumbuh batang yang dilapis tanah dan tertutup oleh plastik belum juga muncul. Mungkin ini membutuhkan waktu yang lama, dan juga harus telaten untuk menyiramnya saat keadaannya kering.
Hasil cangkok baru akan terlihat setelah beberapa bulan, lalu, akan tumbuh akar di sekitar batang yang ditutupi plastik, maka siaplah batang tersebut untuk di potong dan ditanam untuk menghasilkan pohon mangga yang baru.
Mencangkok pohon mangga tidak semudah dan secepat yang dibayangkan, hasil cangkok akan berhasil apabila benar – benar diperhatikan dengan pemiliknya, yaitu dengan cara rajin memberinya air saat tanah keringHasil cangkok akan terlihat setelah beberapa bulan, kemudian saat akar tumbuh disekitarnya, maka batang yang dilapisi tanah dan dibungkus dengan plastik tersebut siap untuk dipotong dan ditanam kembali untuk menghasilkan pohon yang baru, yang cepat berbuah dan bersifat sama dengan induknya, namun pohon tersebut tidak kokoh sehingga tak panjang umurnya.
B.     Dengan Okulasi
Okulasi sering juga disebut dengan menempel, oculatie (Belanda) atau Budding (Inggris). Cara memperbanyak tanaman dengan okulasi mempunyai kelebihan jika dibandingkan setek dan cangkok. Kelebihannya adlah hasil okulasi mempunyai mutu lebih baik daripada induknya. Bisa dikatakan demikian karena okulasi dilakukan pada tanaman yang mempunyai perakaran yang baik dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit dipadukan dengan tanaman yang mempunyai rasa buah yang lezat, tetapi mempunyai perakaran kurang baik. Tanaman yang mempunyai perakaran baik digunakan sebagai batang bawah. Sedang tanaman yang mempunyai buah lezat diambil mata tunasnya untuk ditempelkan pada batang bawah yang dikenal dengan sebutan entres atau batang atas.
Pengaruh Batang Bawah Terhadap Batang Atas
Menurut Ashari (1995) pengaruh batang bawah terhadap batang atas antara lain (1) mengontrol kecepatan tumbuh batang atas dan bentuk tajuknya, (2) mengontrol pembungaan, jumlah tunas dan hasil batang atas, (3) mengontrol ukuran buah, kualitas dan kemasakan buah, dan (4) resistensi terhadap hama dan penyakit tanaman. Menurut Sumarsono (2002), Stadia entres berpengaruh terhadap pertumbuhan batang bawah. Pertambahan batang bawah yang diokulasi dengan entres muda selama 90 hari mencapai 1,80 cm, sedangkan yang diokulasi dengan entres agaktua dan tua bertambah sebnayak 1,20 cm dan 1,10 cm saja
Pengaruh batang atas terhadap batang bawah juga sangat nyata. Namun pada umumnya efek tersebut timbal balik sebagaimana pengaruh batang bawah terhadap batang atas. Perbanyakan Batang Bawah   Batang bawah ada yang berasal dari semai generatif dan dari tan vegetatif (klon). Batang bawah asal biji (semai) lebih menguntungkan dalam jumlah, umumnya tidak membawa virus dari  pohon induknya dan sistem perakarannya bagus. Kelemahannya yaitu secara genetik  tidak seragam. Variasi genetik ini dapat mempengaruhi penampilan tanaman batang atas setelah ditanam. Oleh karena itu perlu dilakukan seleksi secermat mungkin terhadap batang bawah asal biji (Ashari, 1995)
Selain pengaruh batang atas dan batang bawah ada faktor yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi keberhasilan dalam okulasi, faktor tersebut adalah faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan oksigen sangat berpengaruh dalam keberhasilan penyambungan dan okulasi. Faktor berikutnya adalah serangan penyakit yang menyebabkan kegagalan okulasi meningkat seiring dengan meningkatnya curah hujan dan kelembapan yang tinggi
Cara mengokulasi :
  • Ambil mata tunas (mata tempel) berikut kayunya dari pohon yang benar-benar unggul.
  • Pohon pangkal (under stump) dikupas setinggi 10-15 cm di atas tanah.
  • Kulit yang dikupas dipotong dua per tiga bagiannya.
  • Mata tunas diselipkan pada pohon pangkal, lalu diikat erat dengan tali plastik, tunasnya jangan ikut terikat.
  • Setelah 3 minggu ikatan tali plastik dilepas, jika mata tunas tetap hijau artinya okulasi berhasil, jika layu/ kering bearti gagal, dapat dilakukan ulangan disebelahnya.
  • Bila pohon pangkal berhasil, maka pohon pangkal dirundukkan (dipatahkan dengan gunting) lebih kurang 10 cm di atas tunas mata, maksudnya untuk mendesak tunas mata tumbuh, sedang daun-daun masih berfungsi untuk menghasilkan makanan. Setelah mata tunas tumbuh, pohon pangkal yang dirundukkan itu dipotong sama sekali.

C.     Dengan Kultur Jaringan

Kultur Jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti akar, daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri & bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utamanya adalah perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman, menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril.
Teknik kultur jaringan pada saat ini telah berkembang menjadi teknik perkembangbiakan tanaman yang sangat penting pada berbagai spesies tanaman.  Tumbuh menjadi tanaman utuh (sempurna) dikondisi in vitro (didalam gelas). Jadi Kultur in vitro dapat diartikan sebagai bagian jaringan yang dibiakkan didalam tabung inkubasi atau cawan petri  dari kaca atau material tembus pandang lainnya. Secara teoritis teknik kultur jaringan dapat dilakukan untuk semua jaringan, baik dari tumbuhan,hewan, bahkan juga manusia, karena berdasarkan teori Totipotensi sel, bahwa setiap sel memiliki potensi genetik seperti zigot yaitu mampu memperbanyak diri dan berediferensiasi menjadi tanaman lengkap. Sel dari suatu organisme  multiseluler dimana pun letaknya, sebenarnya sama dengan sel zigot karena berasal dari suatu sel tersebut, setiap sel berasal dari satu sel. Pelaksanaan teknik ini memerlukan berbagai prasyarat untuk mendukung kehidupan jaringan yang dibiakkan Hal yang paling esensial adalah wadah dan media tumbuh yang steril. Media adalah tempat bagi jaringan untuk tumbuh dan mengambil nutrisi yang mendukung kehidupan jaringan. Media tumbuh menyediakan berbagai bahan yang diperlukan jaringan untuk hidup dan memperbanyak dirinya
Kelebihan teknik kultur jaringan adalah dapat memperbanyak tanaman tertentu yang sangat sulit dan lambat diperbanyak secara konvensional, dalam waktu singkat dapat menghasilkan jumlah bibit yang lebih besar, perbanyakannya tidak membutuhkan tempat yang luas, dapat dilakukan sepanjang tahun tanpa mengenal musim, bibit yang dihasilkan lebih sehat dan dapat memanipulasi genetik dan biaya pengangkutan bibit lebih murah. Sedangkan kelemahannya adalah dibutuhkannya biaya yang relatif lebih besar untuk pengadaan laboratorium, dibutuhkan keahlian khusus untuk mengerjakannya dan tanaman yang dihasilkan berukuran kecil dengan kondisi aseptik, terbiasa dilingkungan hidup dengan kelembaban tinggi dan relatif stabil sehingga perlu perlakuaan khusus setelah aklimatisasi dan perlu penyesuaian lagi untuk kelingkungan eksternal . Kultur jaringan memiliki banyak manfaat diantarnya tanaman cepat tumbuh, tidak membutuhkan tempat yang luas, tidak mudah terinfeksi oleh oleh jamur dan bakteri.
Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga  tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional
Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik.  Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri)

D.    Dengan Biji

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan mangga dimulai sejak perkecambahan biji. Kecambah kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah tumbuh hingga mencapai ukuran dan usia tertentu, tumbuhan mangga akan berkembang membentuk bunga dan buah atau biji sebagai alat perkembangbiakannya. Pertumbuhan pada tumbuhan mangga terjadi di daerah meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium. Aktivitas jaringan meristem yang terletak di ujung batang/akar menghasilkan pola pertumbuhan yang berbeda bila dibandingkan dengan jaringan meristem di cambium.
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, padaAngiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Perbanyakan tanaman mangga dengan biji : Biji dipilih dari tanaman yang sehat, kuat dan buahnya berkualitas. Biji dikeringanginkan dan kulitnya dibuang.Siapkan kotak persemaian ukuran 100 x 50 x 20 cm 3 dengan media tanah kebun dan pupuk kandang (1:1), biji ditanam pada jarak 10-20 cm. Dapat pula mangga disemai dikebun dengan jarak tanam 30 x 40 atau 40 x 40 cm di atas tanah yang gembur. Persemaian diberi naungan dari plastik/sisa-sisa tanaman, tetapi jangan sampai udara di dalam persemaian menjadi terlalu lembab. Biji ditanam dengan perut ke arah bawah supaya akar tidak bengkok. Selama penyemaian, bibit tidak boleh kekurangan air. Pada umur 2 minggu bibit akan berkecambah. Jika dari 1 biji terdapat lebih dari 1 anakan, sisakan hanya satu yang benar-benar kuat dan baik. Bibit di kotak persemaian harus dipindahtanamkan ke dalam polybag jika tingginya sudah mencapai 25-30 cm. Seleksi bibit dilakukan pada umur 4 bulan, bibit yang lemah dan tumbuh abnormal dibuang. Pindahtanam ke kebun dilakukan jika bibit telah berumur 6 bulan.




3.      Pertumbuhan dan Perkembangan Binatang Ternak

A.    Pertumbuhan dan Perkembangan Ikan Mas dengan Pemijahan

Pemijahan merupakan bagian dari reproduksi ikan yang menjadi mata rantai daur hidup kelangsungan hidup spesies. Penambahan populasi ikan bergantung kepada berhasilnya pemijahan ini dan juga bergantung kepada kondisi dimana telur dan larva ikan diletakkan untuk tumbuh. Oleh karena itu sesungguhnya pemijahan menuntut suatu kepastian untuk keamanan kelangsungan hidup keturunannya dengan memilih tempat, waktu dan kondisi yang menguntungkan. Berdasarkan hal ini pemijahan tiap spesies ikan mempunyai kebiasaan yang berbeda tergantung kepada habitat pemijahan itu untuk melangsungkan prosesnya. Dalam keadaan normal ikan melangsungkan pemijahan minimum satu kali dalam satu daur hidupnya seperti yang terdapat pada ikan salmon dan sidat. Sesudah melakukan pemijahan, induk ikan tersebut mati karena kehabisan tenaga. Sehubungan dengan pemijahan, dikenal ada tiga macam ikan yaitu vivipar, ovovivipar dan ovipar.
Cara pemijahan ikan mas yang telah dikerjakan oleh para petani ikan di Indonesia sesuai dengan sifat alami ikan ini, yaitu menggunakan kakaban atau hamparan ijuk yang dijepit oleh bambu untuk menempelkan telur sebagai pengganti rumput kalau berpijah di alam bebas. Ikan mas yang dibudidayakan dapat dipijahkan pada umur yang lebih muda, kurang dari satu tahun, dari pada. ikan mas yang terdapat di alam bebas. Di daerah bermusim empat ikan mas mulai berpijah untuk pertama kali pada waktu berumur dua tahun sebagai pemijah awal musim panas.
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemijahan ikan mas:
    1. Dasar kolam tidak berlumpur, tidak bercadas.
    2. Air tidak terlalu keruh; kadar oksigen dalam air cukup; debit air cukup; dan suhu berkisar 25 derajat C.
    3. Diperlukan bahan penempel telur seperti ijuk atau tanaman air.
    4. Jumlah induk yang disebar tergantung dari luas kolam, sebagai patokan seekor induk berat 1 kg memerlukan kolam seluas 5 meter persegi.
Pemberian makanan dengan kandungan protein 25%. Untuk pellet diberikan secara teratur 2 kali sehari (pagi dan sore hari) dengan takaran 2-4% dari jumlah berat induk ikan.
Berdasarkan hal ini maka tingkah laku ikan itu dapat Pula dibagi menjadi tiga yaitu tingkah laku pada fase pra pemijahan, tingkah laku ikan pada fase pemijahan dan tingkah laku ikan pada fase pasca pemijahan. Tingkah laku reproduksi ini berhubungan erat dengan sifat ikan itu sendiri. Apakah ikan itu melakukan perlindungan terhadap keturunannya atau tidak. Tingkah laku ikan yang menjaga keturunannya dapat dikatakan relatif lebih banyak variasinya dari pada ikan ovipar, terutama tingkah laku pasca pemijahan.
Fase Pra-Pemijahan
Macam-macam tingkah laku ikan pada fase pra pemijahan diantaranya ialah: aktifitas mencari makan, ruaya, pembuatan sarang, sekresi feromon (pengenalan lawan jenis, mencari pasangan), gerakan-gerakan rayuan dan lain-lain
Fase pemijahan
Tingkah laku ikan pada fase pemijahan diantaranya ialah: Bersamaan dengan pengeluaran produk seksual ada ikan yang melakukan sentuhan bagian-bagian tubuh, gerakan eksotik dengan menggetarkan seluruh bagian tubuh, gerakan pembelitan tubuh ikan jantan atau ikan betina oleh ikan jantan, penyimpanan telur oleh ikan jantan atau ikan betina ke dalam sarang, gua, bagian pada tubuh, pada busa, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain.
Fase Pasca Pemijahan
Tingkah laku ikan pada fase pasca pemijahan diantaranya ialah penyempurnaan penutupan sarang, penjagaan sarang yang berisi telur yang telah dibuahi atau telur yang sedang berkembang, menjauhi daerah pemijahan dan lain-lain.
Semua tingkah laku ikan itu merupakan resultante sejumlah rangsangan motoris yaitu rangsangan eksternal dan rangsangan internal berasal dari sekresi hormon, sedangkan rangsangan luar berasal dari berbagai macam sumber seperti faktor lingkungan, zat kimia dan lain-lain yang dimediasikan melalui organ-organ sensori dari visual. Begitu ikan memperlihatkan suatu tindakan sebenarnya merupakan suatu fenomena yang dinamik, termasuk tingkah laku "hibernasi" dan "aestivasi" musim panas.
Sebagai tambahan terhadap fungsi dalam pengaturan tingkah laku, sistem hormon juga mengatur perkembangan sifat seksual sekunder yang berhubungan erat dengan interaksi tingkah laku. Yang memegang peranan penting dalam sifat seksual sekunder ini adalah steroid_yang dihasilkan gonad. Hal ini meliputi pewarnaan tubuh dalam pemijahan sebagai daya tarik pasangannya, persaingan antara ikan-ikan jantan, mempertahankan isolasi reproduksi dan bentuk-bentuk structural pada tubuh yang mrliputi timbulnya semacam jerawat di atas kepala pada masa pemijahan , modifikasi sirip seperti gonopodium ikan famili poeciliidae temasuk sifat seksual pada ikan yang dipengaruhi steroid.
Setiap mahluk hidup pasti melakukan perkawinan untuk menjaga kelestarian spesiesnya. Pada organisme akuatik proses perkawinan ini sering disebut memijah. Proses pemijahan dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu proses matting, spawning, dan proses pasca spawning.
Dalam melakukan pemijahan selain lingkungan yang mendukung salah satu syarat utama adalah induk harus matang gonad. Tingkat kematangan gonad setiap individu berbeda – beda. Tingkat kematangan gonad setiap individu bisa dilihat dari alat kelaminnya atau morfologi dari tubuh spesies tersebut.

B.     Pertumbuhan dan Perkembangan Kambing dengan Teknik Alami

Kambing merupakan binatang memamah biak yang berukuran sedang. Kambing ternak (Capra aegagrus hircus) adalah subspesies kambing liar yang secara alami tersebar di Asia Barat Daya (daerah "Bulan sabit yang subur" dan Turki) dan Eropa. Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar. Umumnya, kambing mempunyai jenggot, dahi cembung, ekor agak ke atas dan kebanyakan berbulu lurus dan kasar. Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter- 15 sentimeter. Bobot yang betina 50 kilogram - 55 kilogram, sedangkan yang jantan bisa mencapai 120 kilogram. Kambing liar tersebar dari Spanyolke arah timur sampai India, dan dari India ke utara sampai Mongolia dan Siberia. Habitat yang disukainya adalah daerah pegunungan yang berbatu-batu.
Kambing sudah dibudidayakan manusia kira-kira 8000 hingga 9000 tahun yang lalu. Di alam aslinya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor. Dalam pengembaraannnya mencari makanan, kelompok kambing ini dipimpin oleh kambing betina yang paling tua, sementara kambing-kambing jantan berperan menjaga keamanan kawanan. Waktu aktif mencari makannya siang maupun malam hari. Makanan utamanya adalah rumput-rumputan dan dedaunan.

Kambing berkembang biak dengan melahirkan. Kambing bisa melahirkan dua hingga tiga ekor anak, setelah bunting selama 150 hingga 154 hari. Dewasa kelaminnya dicapai pada usia empat bulan. Dalam setahun, kambing dapat beranak sampai dua kali.
Kambing adalah binatang kurban untuk acara Idul Adha dalam kebudayaan muslim. Pada saat nabi Ismail akan disembelih oleh ayahnya atas perintah Allah, dijadikan kambing sebagai penggantinya. Menurut kitab Al Quran, binatang ternak ( salah satunya adalah kambing ) adalah salah satu sumber pelajaran yang penting bagi umat manusia . Semua bagian tubuhnya bisa dijadikan manfaat bagi manusia.
Namun dalam melakukan cara beternak kambing yang baik harus memperhatikan makanan apa yang digemari kambing dan memberikan efek maksimal dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Jenis daun-daunan yang cukup digemari opleh kambing antara lain daun turi, lamtoro dan nangka.
Siapkan secara khusus minuman air yang sudah dicampur dengan POC CIREMAI, dengan dosis 1 tutup botol / 5 liter air bersih. Tujuannya adalah untuk meningkatkan nafsu makan kambing dan membantu proses pencernaan makanan agar lebih sempurna. Pupuk organik cair CIREMAI dibuat dari bahan-bahan alami yang bersih dan ramah lingkungan, sehingga aman untuk ternak.

Cara beternak kambing yang baik :
1.      Memilih bibit yang baik
2.      Mengatur perkawinan kambing
3.      Mengetahui waktu untuk mengawinkan
4.      Menangani kelahiran yang benar
5.      Perawatan anak kambing
6.      Menyusui
7.      Pendugaan umur
8.      Memberikan pakan yang baik
9.      Mempersiapkan dan merawat kandang yang sehat
10.  Dapat mengenali penyakit dan tahu cara mengatasinya

C.     Pertumbuhan dan Perkembangan Kucing dengan Kultur Jaringan

kultur jaringan/sel hewan (animal tissue/cell culture) merupakan metode untuk mempelajari tingkah laku atau sifat-sifat sel hewan dalam keadaan fisiologis maupun dalam kondisi artifisial karena suatu perlakuan (treatment). Pada awalnya yang digunakan untuk kultur adalah jaringan sehingga kembangkan kultur jaringan menjadi istilah yang digunakan.
Kultur jaringan (tissue culture) dalam arti luas menyangkut pengertian umum yang meliputi: kultur organ (organ culture), kultur jaringan (explant culture), dan kultur sel (cell culture). Padahal sebenarnya, batasan mengenai kultur organ adalah kultur dari organ utuh atau sebagian organ yang secara histologis seperti halnya in vivo. Sedangkan kultur jaringan dan/atau kultur sel merupakan kultur dispersi sel (sel yang telah dipisahkan) yang berasal atau yang didapat dari jaringan orisinal setelah terlebih dahulu mengalami pemisahan (disagregasi) secara mekanis, atau kimiawi (enzimatis).
Kultur sel yang didapat dari jaringan secara langsung disebut kultur sel primer, sedangkan kultur sel yang telah mengalami penanaman berulang-kali (passage) disebut kultur cell line atau sel strain.
Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk memperbanyak jaringan/sel yang berasal atau yang didapat dari jaringan orisinal tumbuhan atau hewan setelah terlebih dahulu mengalami pemisahan (disagregasi) secara mekanis, atau kimiawi (enzimatis) secara in vitro (dalam tabung kaca).
Menurut Bedetti & Cantafora (1990), penggunaan kultur jaringan/sel (in vitro) memiliki beberapa kelebihan dan keuntungan dibanding dengan menggunakan hewan hidup (in vivo) antara lain sebagai berikut :
1.      Pengambilan kesimpulan relatif lebih mudah dengan menggunakan populasi sel yang homogeny
2.      Kultur sel primer tetap memiliki integritas morfologi dan biokimiawi dalam jangka waktu lama, dengan demikian memungkinkan melakukan penelitian ulang (reproducible) dan terkontrol
3.      Kultur sel tidak terdapat pengaruh sistemik
Meskipun demikian penggunaan KSG memiliki beberapa kekurangan antara lain :
1.      Dalam kasus kultur sel telah mengalami perubahan sifat aslinya, maka hasil pengamatan yang diperoleh akan menyimpang
2.      Tidak ada pengaruh sistemik dan kerjasama antar-sel yang berbeda dalam suatu jaringan yang kemungkinan memegang peran penting dalam aktivitas fisiologis
Manfaat kultur jaringan  hewan
a.       dalam bidang penelitian :
·         menganalisis kromosom untuk mengetahui kelainan genetic dari bayi dalam kandungan
·         mengetahui efek toksik dari komponen obat
b.      dalam bidang industry :
·         produksi virus yang kemudian dibuat vaksin
·         produksi antibody monoklonal

.Hewan yang dikultur jaringan adalah kucing.
 Kucing, Felis silvestris catus, adalah sejenis karnivora. Kata "kucing" biasanya merujuk kepada "kucing" yang telah dijinakkan,[3] tetapi bisa juga merujuk kepada "kucing besar" seperti singa, harimau, dan macan. Kucing adalah makhluk yang sangat menggemaskan. Sikapnya yang manja membuatnya mudah dijadikan sahabat manusia. Dengkuran halus akan terdengar jika kepalanya dibelai sayang. kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia.[6] Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucingtrah atau galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx, sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar